PEKANBARU - Pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang tengah dikerjakan di beberapa titik di Kota Pekanbaru berpotensi menambah titik-titik banjir yang baru.

Pasalnya, para pekerja dengan sengaja membuang air yang bercampur dengan pasir dari galian langsung ke drainase atau saluran air.

Padahal Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mempersiapkan dan menyusun masterplan pengendalian banjir sebanyak 257 titik.

"Dengan begini, bisa merusak sistem yang mau kita buat. Kita berencana dalam 10 tahun bisa menyelesaikan 257 titik yang ada di masterplan," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru ini, Rabu (8/12/2021).

"Pengawasan IPAL ini harus dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi pendangkalan-pendangkalan atau sendimen yang ada di drainase," jelasnya.

Sebelumnya Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru yang dipimpin oleh Sigit Yuwono melakukan inspeksi mendakak (Sidak) pengerjaan IPAL yang ada di Kecamatan Sukajadi, Selasa (7/12/2021).

Di lokasi pengerjaan itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru menemukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar operasional, yang mana para kontraktor dengan sengaja membuang air bekas galian yang bercampur dengan lumpur ke saluran air.

Alhasil saluran air yang ada dipenuhi dengan pasir dan menimbulkan genangan air dan banjir ketika hujan turun. ***