JAKARTA - Presiden Madura United FC , Achsanul Qosasi memberikan penjelasan masalah adanya isu Tim Sape Kerrab membubarkan diri. Dia menyebut pihak manajemen Madura United FC hanya mengeluarkan kebijakan membubarkan pemain. 

Pembubaran pemain ini terkait belum adanya kejelasan lanjutan Kompetisi Liga 1 2020 yang dijanjikan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai regulator kompetisi.

"Madura United FC tetap ada hanya pemain saja yang dibubarkan sementara. Kalau sudah ada kejelasan jadwal, kita akan panggil lagi pemainnya," kata Achsanul Qosasi yang dihubungi Rabu (30/12/2020). 

Pembubaran yang dilakukan manajemen Madura United ini menyebabkan beberapa pemain sudah terikat kontrak dengan klub lain. Salah satunya adalah Syahrian Abimanyu yang meneken kontrak bersama klub elit asal Negeri Jiran Malaysia, Johor Darul Ta’zim, beberapa waktu lalu.

Kebijakan pembubaran pemain Madura United FC, kata Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq Abdurrahim, dalam rangka mengurangi beban klub di tengah pandemi Covid-19 yang menjadi penyebab utama terhentinya Kompetisi Liga 1 2020. "Pembubaran pemain audah selesai dilakulan dan semua hak mereka telah dipenuhi.  Kini, kami tinggal menunggu kepastian dari PSSI dan PT Liga dalam hal jadwal pasti kompetisi 2021,”  katanya. 

Selama menunggu kepastian, pria yang akrab disapa Habib Zia mengungkapkan, pihaknya akan fokus melakukan berbagai pembenahan sesuai instruksi Presiden Klub (Achsanul Qosasi). Yakni,  pembenahan administrasi dan infrastruktur dalam upaya memenuhi syarat atau standar Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan Fèderasi Sepakbola Internasional (FIFA).

"Ya, saya memang meminta kepada direksi dan manajer klub untuk membenahi sistem administrasi internal dan melakukan konsolidasi perbaikan, terutama sisi administrasi, infrastruktur dan pendukung lainnya dengan membangun, merenovasi tempat latihan MUFA (Madura United Football Academy),” timpal Achsanul Qosasi yang akrab dilanggil AQ.  ***