JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan, fokus penanganan pandemi Covid-19 telah berdampak pada penurunan kualitas pelayanan dasar kesehatan.

Dari berbagai contoh yang disampaikan Muhadjir, pelayanan pemeriksaan penyakit tuberkulosis (Tb) termasuk yang terdampak.

"Alat untuk mendeteksi Tb itu namanya tcm. Tcm itu di daerah-daerah sudah dibongkari (dimodifikasi, red) untuk mendeteksi Covid-19. Akibatnya, pelayanan Tb tidak terurus," kata Muhadjir dalam diskusi gelaran Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerjasama dengan kehumasan MPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Padahal, kata Muhadjir, angka pasien positif Tb di Indonesia masih tinggi. "Masih 750.000, itu pun yang terkonfirmasi, belum yang laten,".

Karenanya, lanjut Muhadjir, Ia telah meminta agar perangkat-perangkat tcm (tes cepat molekular) kembali difungsikan untuk Tb. Konsekuensinya, pemerintah terus memasok alat PCR (polymerase chain reaction (pcr)), bahkan akan terus dilanjutkan hingga tahun depan.

"Karena pcr ini sebetulnya untuk jangka panjang masih digunakan. Jadi kalau Covid selesai, bukan berarti pcr tidak lagi digunakan. Masih banyak penyakit yang (bisa dideteksi dengan pcr, red) termasuk HIV," kata Muhadjir.***