JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, angkat bicara terkait pro kontra keberangkatan JakPro ke Arab Saudi dalam rangka studi banding mempelajari Formula E. Menurutnya, Arab Saudi berpengalaman menggelar event balap internasional.

"Jadi sederhana saja, ini kan kegiatan yang pertama di Jakarta, di Indonesia dan juga ini kegiatan internasional. Kita semua perlu belajar, perlu melihat, perlu mendengar, dan perlu pengalaman. Saya kira sesuatu yang biasa saja kalau JakPro merasa perlu sebagai penyelenggara, datang ke sana untuk melihat, belajar, dan sebagainya. Jadi nggak ada yang luar biasa," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022).

Supaya publik bisa memastikan bahwa ini hal yang penting, Riza meminta JakPro membuka hasil studi banding setelah pulang ke Tanah Air nantinya. Tujuannya, supaya publik bisa memastikan apakah kunjungan tersebut bermanfaat bagi kesuksesan ajang Formula E atau sebaliknya.

"Silakan teman-teman cek transparansi, keterbukaannya, apakah di sana benar-benar studi atau hura-hura, silakan, kan terbuka," jelasnya.

Riza menyadari, saat ini pemerintah membatasi warganya untuk pergi ke luar negeri karena merebaknya varian Omicron. Namun, dia kembali menegaskan pelesiran JakPro ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.

"Kan semua dilarang ke luar negeri, kecuali hal yang sangat penting, sepakat. Semua tidak boleh ke luar negeri kecuali hal sangat penting," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, JakPro bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) melakukan studi banding ke Diriyah, Arab Saudi. JakPro dkk hendak mempelajari rangkaian ajang Formula E Diriyah yang digelar lusa mendatang.

"Semuanya, dari IMI juga ada. Kan mereka juga sekarang sedang di Diriyah juga sedang melihat," kata Direktur Utama JakPro Widi Amanasto saat dihubungi, Kamis (27/1/2022).

Widi mengatakan panitia hendak mempelajari seluruh perencanaan Formula E, dari pre-event hingga hari-H balapan. Melalui studi banding ini, Widi berharap panitia dapat melakukan penyesuaian dengan kearifan lokal di Indonesia.

"Iya, intinya adalah panitia harus persiapannya gimana, pre-event-nya seperti apa, penanganan marshall seperti apa," jelasnya.

Widi juga membeberkan alasan mengapa Diriyah dipilih sebagai lokasi studi banding Formula E. Sebab, Diriyah menjadi kota pertama di dunia yang menggelar balapan Formula E di tahun ini.

Di samping itu, JakPro hendak mempelajari pengelolaan sponsor serta mencari referensi harga tiket hingga hari-H balapan. ***