SIAK -- Para guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, antusias mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang digelar Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Riau (Unri) yang dikoordinir Prof Dr Isjoni, MSi.

Isjoni turut memberikan materi pada Diklat tentang Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan selama empat hari (1-4 September 2021) di SMPN 3 Kecamatan Tualang tersebut. 

Koordinator Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Tualang, Zatroni, MPd, mengatakan, kegiatan Diklat tersebut sangat diperlukan oleh para guru. ''Di samping meningkatkan kompetensi mengajar, juga untuk kenaikan pangkat,'' kata Zatroni, Sabtu (4/9/2021).

Hal senada diungkapkan Kepala SMPN 3 Tualang Surtini, MPd.

Isjoni saat memberikan materi menceritakan pengalamannya tentang PTK sejak menjadi guru dan kepala sekolah hingga menjadi dosen. Tokoh pendidikan Riau ini berharap, dari kegiatan ini para guru bisa menghasilkan PTK untuk di-jurnalkan.

Sehingga, sambung Isjoni, guru menghasilkan angka kredit dua. Pertama, dari PTK-nya. Kedua, dari jurnal yang diterbitkannya.

''Ini tentunya dapat memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat bagi guru yang bersangkutan,'' ujar mantan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau tersebut.

Ditambahkan Isjoni, Diklat ini dilaksanakan dalam dua bentuk, yakni luring (tatap muka) dan daring (online). Kepada guru-guru diberikan kesempatan berkomunikasi secara daring bila ada yang kurang dimengerti atau ingin mendapatkan penjelasan tambahan.

Dalam kegiatan ini Isjoni didampingi Dr Riki, M Yogi dan Prima. Ketiganya juga memberikan materi pada Diklat tersebut.

Kegiatan yang diikuti 25 orang peserta ini tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes), yakni memakai masker, manjaga jarak dan mencuci tangan. Para guru yang ikut juga sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Pada awal kegiatan, Isjoni langsung mengingatkan pentingnya mematuhi Prokes untuk mencegah penularan Covid-19.

Para guru berharap kegiatan ini dilaksanakan tahun depan dengan jumlah peserta lebih banyak. ''Kalau bisa tahun depan ada lagi dan pesertanya lebih banyak,'' ujar salah seorang peserta.bas