PEKANBARU - Pertanyaan - pertanyaan yang diberikan penelis kepada Calon gubernur Riau dan Calon wakil gubernur Riau, Syamsuar - Edy Natar Nasution dalam acara Kandidat Bicara di MetroTV, Kamis (8/3/2018) sekitar pukul 19.30 WIB ini dijawab dengan bijaksana oleh Paslon nomor urut 1 ini. Bahkan banyak jawabannya membuat hati menjadi sejuk.

Kedua Paslon yang sangat sederhana ini tidak mau mengumbar janji dan memburukkan paslon lainnya meski beberapa kali disinggung oleh 4 orang penelis yakni Hermawan Sulistyo (Pakar Politik), M Qodari (Dir. Eksekutif Indo Barometer) Usman Kansong (Jurnalis Senior) dan Enny Sri Hartati (Ekonom INDEF).

Ketika Usman Kansong, Jurnalis senior ini menyatakan Riau merupakan Provinsi urutan ke 5 terkorup di Indonesia. Bagaimana cara pak Syamsuar merubah imej tersebut ketika pak Syamsuar terpilih sebagai Gubernur Riau.

Bahkan pembawa acara juga meminta pendapat Syamsuar tentang ketiga Gubernur Riau yang tersandung hukum selama menjabat Gubernur Riau.

"Kita akan bekerjasama dengan KPK agar senantiasa menjaga integritas mulai dari diri kami sendiri sebagai pemimpin hingga nantinya akan menjadi contoh bagi seluruh staf kita. Kerjasama dengan KPK ini juga untuk menyusun sistem," jawab Syamsuar dan memilih tidak mengomentari mantan Gubernur Riau.

Seperti apa itu sistem yang dimaksud Cagub Riau nomor 1 ini belum dipaparkan, Hermawan Sulistyo, Pakar Politik ini justru menambahkan pertanyaan baru.

"Menurut pak Syamsuar, ideal itu kekuasaan menghasilkan uang atau uang menghasilkan kekuasaan. Mana yang lebih baik?," kata Hermawan dengan ekspresi senyum menanti jawaban Bupati Siak dua periode yang sudah 6 kali berturut-turut memperoleh prestasi laporan keuangan daerah WTP.

Lagi - lagi, Calon Gubernur Riau dengan segudang prestasi ini memberikan jawaban yang bikin rakyat atau penonton meleleh. Sosok pemimpin yang peduli rakyatnya ini tidak bisa dipungkiri dari Pria kelahiran Jumrah, Rokan Hilir 63 tahun silam.

"Kalau menurut saya tentunya, kekuasaan itu menghasilkan uang. Dan uangnya itu diberikan kesejahteraan untuk rakyat, untuk kepentingan rakyat," jawab Syamsuar yang jika nanti terpilih menjadi Gubernur akan melakukan pemerataan pembangunan pada daerah di Kabupaten Kota yang kini masih terjadi kesenjangan.

Selanjutnya, Enny Sri Hartati (Ekonom INDEF) menyebutkan Riau itu memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Contohnya di bawah minyak dan di atas minyak. Di bawah minyak bumi dan di atas minyak dari Kepala Sawit.

"Ada sekitar 60 persen dari 1 juta kepala sawit yang ada usianya ini yang harus peremajaan. Jadi kira-kira program replanting apa yang nanti pak Syam lakukan," kata Enny Sri Hartati.

Syamsuar yang sudah sangat paham sekali dengan kondisi peremajaan sawit ini menjawab dengan detail apa yang ditanyakan kepadanya itu.

"Terima kasih Buk, sekarang Riau untuk dimaklumi pemilik kebun kelapa sawit untuk rakyat hanya hanya 38 persen. Dan untuk di Riau, baru Siak yang melaksanakan program replanting ini sekitar 1.500 hektar," kata Syamsuar yang selama melaksanakan program tersebut belum pernah mendapat suport dana dari Provinsi.

Dikatakan Syamsuar juga, selain peremajaan sawit, dia juga merencanakan peremajaan kelapa dan karet. Karena itu juga merupakan penghasilan ketiga terbesar di Riau yang harus dilakukan replanting.

"Kita bahkan akan menyediakan sumber mata pencarian bagi petani sawit, kelapa dan karetnya yang di replanting. Sehingga dalam proses menunggu 4 tahun itu, para petani juga dapat hidup sejahtera," kata Syamsuar lagi. ***