BAGANSIAPIAPI - Dunia semakin tua. Cara mencari kehidupan sudah bermacam-macam, seperti yang terjadi di Rokan Hilir, Riau. Praktek prostitusi ternyata tidak lagi di daerah-daerah sepi atau jauh dari pemukiman, tapi juga sudah dekat tempat ibadah seperti mesjid dan geraja.

Hal ini terungkap pada rapat persiapan Ramadhan yang Bupati Rokan Hilir Suyatno. Pada rapat tersebut bupati dikejutkan dengan laporan dari tokoh masyarakat yang mengatakan bahwa ada praktek prostitusi terselubung yang berdekatan dengan mesjid dan gereja di Bagansiapiapi. Praktek itu sudah berlangsung selama 2 tahun dan bahkan sudah pernah dilaporkan namun masih tetap beroperasi.

''Mohon diseriuskan pak, sudah sering dilaporkan tapi tidak pernah ada tanggapan. Kalau ada razia selalu bocor, tak pernah ada yang tertangkap,'' kata tokoh masyarakat, Nababan dalam rapat persiapan menyambut bulan suci Ramadhan di lantai 4 kantor Bupati Rohil, Selasa (16/5/2017).

Mendengar pengakuan itu, Bupati Rokan Hilir, H Suyatno terkejut. Ia langsung meminta agar Polsek Bangko dan Satpol PP melakukan tindakan tegas untuk memberantas lokasi maksiat tersebut.

''Kapolsek dan Satpol PP tolong jangan biarkan itu,'' ujar Suyatno kepada jajaran Polsek dan Satpol PP yang hadir dalam rapat tersebut.

Nababan menambahkan, praktek prostitusi terselubung ini sudah sangat mengganggu masyarakat yang tinggal berdekatan dengan lokasi terutama berdekatan tempat ibadah gereja dan masjid Agung Al-Ikhlas. Parahnya lagi lanjut Nababan, kegiatan itu bukan hanya beroperasi malam hari saja. Bahkan terang-terangan di siang hari pun sangat mudah menemui kegiatan maksiat itu.

''Sudah kita sampaikan supaya itu tidak ada lagi dengan melakukan razia. Kita lihat saja perkembangannya seperti apa nanti,'' tutup Suyatno. ***