TELUKKUANTAN, GORIAU.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Musliadi, SAg menyayangkan adanya Satuan Tugas (Satgas) Anti Pilkada Curang yang dibentuk oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebab, Satgas tersebut tidak independen dan menyudutkan pasangan calon bupati dan wakil bupati lain.

"Ini Satgas abal-abal, membuat masyarakat tambah bingung. Sebab, kita sudah ada lembaga yang dibentuk untuk mengawal jalannya Pilkada ini," ujar Musliadi, Jumat (6/11/2015).

Menurut Musliadi, jika salah satu partai membentuk Satgas, hanya digunakan untuk pengembangan SDM kader atau anggota partai. "Bukan untuk memata-matai calon lain."

"Seolah, calon lain tak ada benarnya. Apakah calon yang mereka usung tidak punya salah? Belum tentu. Makanya, jika ingin membentuk Satgas harus independen. Dengan arti kata, harus mengawasi seluruh pasangan calon. Kalau tidak, jadi tim sukses saja langsung, ngapain bentuk Satgas," beber Musliadi.

Ia menyarakan agar partai yang membentuk Satgas tak perlu memata-matai pemerintah atau pasangan calon lain. Sebab, pemerintah dalam hal ini tidak terlibat. "Kita tahu, petahana tidak maju dalam Pilkada ini."

"Kalau ada PNS yang terlibat politik praktis, silahkan laporkan ke Panwaslu, biar bisa diproses. Jangan mainkan isu yang tak berdasar sehingga lahir fitnah," tambah Musliadi.

"Jangan sampai tak bisa melihat gajah di pelupuk mata, sementara semut di seberang kelihatan," lanjut Ketua Komisi A DPRD Kuansing ini.

Sebagai anggota DPRD, ia meminta kepada seluruh pasangan calon dan partai pendukung serta tim sukses agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan. Sehingga, akan lahir pemimpin dari Pilkada berkualitas.

Sementara itu, Asnaldi selaku inisiator pembentukan Satgas Anti Pilkada Curang yang juga pengurus PDIP Kuansing belum memberikan jawaban saat berita ini diterbitkan.***