JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tidak bisa menjelaskan secara ilmiah soal kenaikan harga tiket jelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijiriyah, dianggap tidak masuk akal dan terkesan asal.

Hal ini diungkapkan Politikus dari PDI-P Erwin Moeslimin Singajuru, Jakarta, Jumat (31/5/2019). Bahkan ia menyebut, Budi Karya dengan sebutan Menteri Sontoloyo.

"Enggak ada penjelasan yang rasional dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Apa yang menjadi penyebab harga tiket mahal, sontoloyo," katanya. 

Bahkan kata dia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi malah meminta masyarakat untuk iklhas menerima harga tiket yang meroket tidak terkendali. Menurtnya, pernyataan ini tidak mencerminkan sebagai seorang menteri dan terkesan Budi mau cuci tangan dari masalah ini.

Kok menteri dengan entengnya dia bilang masyarakat harus iklhas terima mahalnya tiket. Ini kan pernyataan apa. Ini sih lebih tepatnya ini statmen sontoloyo menterinya ngomong begitu, ujar Erwin.

Erwin yang juga anggota DPR RI ini pun mempertanyakan rumus yang dipakai untuk menentukan harga tiket. Apalagi Pertamina sudah menyampaikan bahwa avtur yang dijual untuk pesawat sudah murah. Lalu, faktor apa yang menjadi penyebab tiket pesawat mahal.

Saya engga tahu dalil rumus apa yang memahalkan. Makanya itu penjelasannya masyarakat harus iklhas. Ini menteri kan menteri asal bapak senang aja. Dia ini kan reputasinya jadi menteri tidak ada yang hebat-hebat banget kalau lihat dari awal, kata dia.

Seharusnya, sebagai menteri Budi Karya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan hal ini. Sebab, masalah ini bukan hal yang baru dan terulang setiap tahun. Menurut dia, apabila Menhub bekerja dengan baik maka kejadian seperti ini tidak akan adal lagi. Tapi pada kenyataannya harga tiket mahal masih ditemukan.

Sekedar diktahui harga tiket pesawat terus meroket. Bahkan harganya sampai tak masuk diakal, dan membuat para pemudik harus putar otak.

Seperti di agen penjualan online Traveloka harga tiket pesawat untuk keberangkatan 31 Mei 2019 rute Jakarta-Medan dijual dengan harga paling murah Rp 3,7 juta untuk kelas ekonomi. Penerbangan ini menggunakan maskapai Lion Air dan harus transit di Kuala Lumpur untuk ganti pesawat Batik Air.

Nah, ada kelas bisnis pada rute yang sama dijual Rp 9,9 juta. Lebih parah lagi bila terbang dari Bandung ke Medan, tiketnya Rp 13,4 juta sampai Rp 21,9 juta untuk penerbangan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.***