TELUKKUANTAN - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (Diskan KP) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau melakukan sosialisasi program pinjaman dana bergulir khusus untuk pelaku usaha perikanan di Gunungtoar, Kamis (14/11/2018).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskan KP Kuansing Fabri Komara menyatakan program pinjaman ini hanya bisa didapat melalui Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

"Sasarannya adalah kelompok budidaya ikan, kelompok pengolahan ikan dan kelompok nelayan tangkap," ujar Fabri, Sabtu (17/11/2018) di Telukkuantan.

Menurut Fabri, program yang dibuat pemerintah ini sangat bagus untuk penguatan modal pelaku usaha sektor perikanan di Kuansing. Sebab, selain prosesnya mudah, suku bunga tergolong rendah.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/17112018/2jpg-7671.jpg

"Kalau minjam ke bank, suku bunga mencapai 6 persen. Kalau di sini, hanya 3 persen," ujar Fabri.

Lantas, berapa maksimal pelaku usaha perikanan di kuansing bisa minjam? Menjawab hal ini, Fabri menyatakan sangat besar, yakni mencapai Rp2 miliyar. Namun, pinjaman ini tidak bisa dilakukan oleh orang per orang.

"Harus kelompok yang mengajukan pinjaman. Kelompok pun harus memiliki badan hukum," ujar Fabri.

Program pinjaman modal yang ditawarkan LPMUKP ini sangat sejalan dengan visi misi Kuansing yang ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu, Diskan KP melakukan sosialisi kepada masyarakat.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/17112018/3jpg-7670.jpg

"Kita mengenalkan LPMUKP dan tata cara mendapatkan pinjaman. Di sini kita juga menegaskan bahwa dana yang didapat adalah pinjaman. Artinya, harus dikembalikan lagi," tegas Fabri.

Kendati demikian, program pemerintah ini merupakan peluang bagus bagi pelaku usaha perikanan di Kuansing. Dituturkan Fabri, melalui pinjaman modal, peminjam bisa mengembangkan usahanya. Sehingga, dengan sendirinya perekonomian masyarakat terangkat.

Kendati bukan daerah pesisir, Kuansing punya potensi perikanan yang cukup besar. Terutama pada sektor budidaya ikan tawar. Terbukti, separoh pasar ikan tawar di Riau dikuasai oleh Kuansing.

Untuk itu, Fabri berharap pelaku usaha perikanan di Kuansing bisa bersinergi dengan pemerintah dan memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.

"Masyarakat harus memanfaatkan program ini. Supaya, usaha lancar dan semakin sejahtera," tutup Fabri. ***