PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mencoba mengantisipasi kelangkaan beras dengan menggerakkan bahan pangan sagu sebagai gantinya. Tantangan tersulitnya, masyarakat Riau sendiri masih dominan menganggap beras sebagai pangan utama.

"Sagu bisa jadi alternatif pangan pengganti beras. Tetapi harus ditambah dengan bahan makanan yang mengandung vitamin, lemak, protein dan unsur gizi lainnya," ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Darmansyah kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Senin (26/9/2016).

Ia pun membenarkan, bahwa kandungan karbohidrat sagu memang tidak sama dengan karbohidrat yang ada pada nasi. Hanya saja, produk berbahan dasar seratus persen sagu seperti pati sagu, mie sagu, dan beras sagu sudah terjamin gizinya.

Setiap tahunnya, Riau sendiri bisa menghasilkan sagu hingga 246.000 ton. Namun, tingkat konsumsi masyarakat di Riau terhadap sagu masih sangat rendah yaitu berkisar sepuluh persen dari total hasil produksi.

"Produk olahan sagu bisa jadi alternatif kestabilan pangan. Hanya saja bagaimana cara tepat kita untuk menyosialisasikannya kepada masyarakat," tuturnya. ***