JAKARTA - Mantan CEO Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar mengingatkan Pengda-Pengda Pelti untuk tidak salah memilih figur Ketua Umum PP Pelti dalam Musyawarah Nasional (Munas) Pelti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 24-26 November 2017.

"Pengda-pengda Pelti harusnya sadar memilih figur Ketua Umum PP Pelti yang tepat. Jangan sampai prestasi tenis Indonesia yang sudah terpuruk semakin terpuruk karena dipegang figur yang tidak tepat," kata Saleh Ismail Mukadar yang dihubungi melalui telepon selular, Jumat (24/11/2017) malam.

Di Munas Pelti ada dua figur calon Ketua Umum PB Pelti yang maju. Yakni, mantan pengurus PP Pelti yang menjabat sebagai Irjen PUPR, Rildo Ananda Anwar dan Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade yang juga pernah menjadi CEO Pesebaya 1927 sebelum berganti nama dengan Bhayangkara FC.

"Sebaiknya yang menjadi Ketua Umum PP Pelti itu berasal dari masyarakat tenis. Kalau sampai tenis diurus orang sepakbola, saya bisa pastikan malah akan semakin terpuruk prestasinya," kata Saleh yang mengaku sangat mengenal Gede Widiade.

Mengapa demikian? "Pertama, Gede Widiade itu tidak akan fokus karena sulit membagi waktu. Kosentrasinya akan terbelah karena harus menangani PP Pelti sekaligus Persija Jakarta. Kedua, bagaimana dia bisa menjalankan program pembinaan tingkat nasional wong saat menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Surabaya saja yang tingkatnya lebih kecil tidak memutar kompetisi," jawabnya.

Memang tidak ada salahnya Gede Widiade mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Pelti. Hanya saja terlalu riskan jika memegang cabang olahraga di luar sepakbola. ***