PEKANBARU - Hingga kini, pria bernama Sahat Martin Philip Sinurat yang kini menjadi Calon Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Riau Nomor Urut 43, masih bergerilya keliling menggalang suara.

Alhasil, dukungan terhadap dirinya semakin menguat. Meski demikian, Ia dan seluruh Timnya yang secara sukarela masih gerilya mencari dukungan.

"Kami tak mau lengah. Bang Sahat ini  aktivis dan pejuang. Kita warga Riau, harus menyadari bahwa sebenarnya Anggota DPD bisa berbuat banyak. Kita yakin, jika Tuhan berkehendak, Sahat pasti bisa membela dan adil," ungkap Hermanto Sinaga, salah seorang Tim Pemenangan Sahat, Sabtu (13/04/2019).

Saat ini, lanjut Hermanto, Tim Sahat sudah mengidentifikasi basis-basis suara. Diantaranya paling besar adalah di komunitas tertentu. Namun, katanya, lagi-lagi mereka tak mau lengah.

"Sebab, ada 'aroma' jual beli suara yang tercium kami dalam beberapa waktu hari ini. Bahkan kepada lembaga-lembaga tertentu (Non Pemerintah, red). Tau kok kita dan akan jadi catatan kami ke depan," ujar Manto.

Manto memaparkan, Sahat selalu berkampanye dengan visi dan misi yang jelas serta membuat narasi yang baik saat menemui rakyat. Pekan lalu, Sahat bahkan bertatap muka dengan Suku Asli Talang Mamak.

Disinggung soal logistik, kata Manto, Sahat mungkin figur paling minim soal dana.

"Mungkin kita paling minim. Gini, sekali lagi, Bang Sahat kan aktivis. Banyak jaringan dan banyak bantu masyarakat dan profilnya pun rendah hati. Jauh dari kesan sombong, jadi masyarakat pun nyaman. Bajunya putih, lengan tangannya digulung," tambah Manto.

Kuatnya dukungan terhadap Sahat juga disampaikan oleh sejumlah Pimpinan Organisasi Relawan Jokowi -Maruf di Riau.

Satu diantaranya, Kawas Tarigan. Pria pekebun sawit ini mengaku pendukung Sahat memuncak di basis lintas komunitas bahkan di basis Jokowi - Maruf di Riau. Oleh sebab itu, Ia dan teman-teman Pimpinan Organ Relawan komit mendukung Sahat.

"Saya secara pribadi dan atas nama Relawan Jokowi dukung dia. Hebatnya, dia diterima di komunitas etnis mana pun. Luar biasa. Kalau ada bilang dia diterima hanya di etnis Batak atau Nias maupun komunitas Umat Kristen, itu salah. Lha, saya sendiri memang Batak Sub Etnis Karo, tapi saya Muslim. Sudah kayak adik saya dia ini," ucap Kawas di acara Nonton Bareng Debat Capres dan Cawapres di Kantor Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Maruf Provinsi Riau, Pekanbaru, Sabtu malam

Bahkan, lanjutnya, di basis Jokowi - Ma'ruf elektabilitas Sahat cukup kuat. Pasalnya, sebagai Pimpinan Organisasi Relawan Jokowi Centre (JC) Riau, kata Kawas, dirinya kerap turun bersama Pimpinan Organ lainnya.

"Saya kan Ketua Relawan Jokowi Centre se Riau. Kadang kami turun bareng Pimpinan Organisasi Relawan lainnya, disitu kami dapati ternyata Pendukung Jokowi - Maruf ini, juga pendukung Sahat. Saya harap Sahat bisa duduk. Hari ini terakhir kampanye termasuk di Media Massa, saya ingin ucapkan, semoga Adinda Sahat terpilih mewakili kami, Rabu akan kami coblos nomor 43," ungkapnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh sejumlah Pimpinan Organisasi Relawan seperti Ketua Relawan Suara Untuk Negeri (SUN) Provinsi Riau Charles Malau, Relawan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Janter dan lainnya, termasuk Ketua DPC Projo Pekanbaru H Sahrin.

"Dimana-mana di basis 01, Sahat yang menguat, kita juga gak tau kenapa. Caleg-Caleg Partai Koalisi Jokowi juga rata-rata dukung dia. Makanya, saya, kelompok Relawan dan Caleg juga dukung dia. Kepada warga Riau, pendukung Jokowi kami harap Coblos DPD Nomor 43, agar dapat bersinergi dengan Program Bapak Jokowi di Periode ke dua ini," ungkap H Sahrin, yang juga merupakan Direktur Relawan Jokowi TKD Riau didampingi Pentolan Relawan lainnya.

"Saya himbau kepada masyarakat agar tak tergiur dengan uang dari Calon lain. Saatnya yang muda dan santun seperti Sahat  berkarya, kalau kayak kami sudah tua ini lebih baik jadi Pembina aja. Kayak Ibu Maimanah Umar, dia mundur digantikan anaknya maju. Eranya anak muda sekarang, Sahat cerdas dan energik untuk membela kita besok. Satukan hati saja Coblos Sahat saja jangan yang lain," tutup Haji Sahrin. ***