SEBELUM mengenal Islam, Ala rajin beribadah ke gereja. Namun, belakangan muncul pertanyaan dalam benak Ala, tentang ibadah yang dilakukannya selama ini.

Dikutip dari Viva.co.id yang melansir dari video di kanal YouTube Ayatuna Ambassador, wanita berparas cantik asal Ukraina itu kemudian bertanya kepada pendeta tentang keraguannya terhadap ibadah yang dilakukannya. Jawaban sang pendeta membuat Ala sangat terkejut.

''Bisakah Anda mengampuni saya atas apa yang saya lakukan? Dan atas apa yang saya ucapkan?'' tanya Ala kepada pendeta, seperti dikutip VIVA dari kanal YouTube Ayatuna Ambassador pada Jumat, 29 Juli 2022. 

''Dia (pendeta) menjawab 'Tidak','' ujar Ala. 

''Ini seperti sesuatu yang mengejutkan bagi saya dan saya sangat terkejut,'' kata Ala.

Sejak saat itu, Ala selalu berdoa untuk meminta petunjuk dan berpikir jernih. Bahkan ia sempat berhenti dan berpikir untuk mempertanyakan beberapa pertanyaan dalam benaknya. 

''Apa yang sebenarnya harus saya lakukan?''

''Apa yang harus saya rubah dalam hidup saya?''

Allah menjawab pertanyaan Ala dengan mempertemukannya dengan seorang Muslim yang belakangan menjadi suaminya. Ala diundang ke Emirat. Ia mengaku senang saat  diajak ke Emirat karena ia tahu bahwa negara itu adalah negara Muslim sehingga dirinya bisa banyak belajar tentang agama Islam. 

Pada akhirnya Ala memutuskan untuk memeluk agama Islam, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Ala mengaku, saat mengucapkan dua kalimat syahadat, dirinya terus-menerus menangis karena bahagia. 

''Ketika saya bersyahadah, saya terus menangis. MasyaAllah saya sangat bahagia dan ada beberapa teman saya juga ikut menangis,'' ujar Ala. 

Ustaz yang membimbingnya membaca syahadat mengatakan, bahwa momen tersebut seperti manusia yang baru lahir dan semua orang merasa bahagia.

Sebelum mualaf, Ala mengaku kerap bertengkar dengan orang tuanya dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Namun setelah masuk Islam dan menjadi seorang Muslimah, Ala merasa bahwa drinya menjadi lebih tenang. 

''Sebelumnya saya tidak tahu cara mengendalikan diri saya dan juga perasaan saya dan juga sering bertengkar dengan orang tua saya,'' kata Ala. 

Ala merupakan seorang anak tunggal di keluarganya dan mengakui bahwa ia dan keluarganya kerap bertengkar dan tidak sopan. Namun, setelah dirinya masuk Islam ia merasa menjadi lebih tenang dan santai.

''Ini seperti udara segar yang memasuki jiwa raga saya,'' tutup Ala.***