SIAK - Wakil Bupati Drs H Alfedri MSi mengatakan pelaksanaan program kerjasama Pemkab Siak dengan Winrock Internasional memasuki fase ketiga. Kerjasama ini akan berlanjut hingga tahun 2020.

Kerjasama yang dilakukan winrock bersama pemkab Siak, WI menilai pemkab Siak telah berhasil menerapkan kabupaten hijau. Yang tujuannya penggelolaan sumber daya alam sebesar besarnya bagi kepentingan Rakyat, meningkatan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah.

"Komitmen kita terhadap lingkungan, juga dibuktikan dengan penyelamatan daerah aliran Sungai Siak, dengan menerbitkan peraturan daerah tentang kabupaten hijau, penghentian pemberian izin baru hutan alam primer dan lahan gambut serta penetapan kampung adat," kata Alfedri saat mengikuti rapat evaluasi program kerja sama kementrian dalam negeri dengan Winrock International Jum'at (16/11/2018) di Hotel Royal Kemuning Jakarta.

Sebutnya, Saat ini evaluasi di lapangan terhadap kegiatan winrock ini, melakukan monitoring idrologi di sekitar taman Danau Zamrud kecamatan Dayun dan Pusako. Dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan, budi daya gambut yang lestari serta mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca.

"Lahan gambut yang kita miliki cukup luas, dalam pemanfaatannya perlu kita lakukan secara terkendali dan lestari,"ungkapnya.

Dijelaskannya, Budidaya di lahan gambut dengan tetap mempertahankan kondsi alami gambut yang basah telah dikembangkan oleh winrock melalui kegiatan. Peningkatan kapasitas para petani dalam membudidaya tanaman di lahan gambut.

"Kita berharap pada fase ketiga nanti winrock sudah action, sehingga masyarakat terjun langsung dalam mengelola lahan gambut dengan tanaman yang ramah lingkungan, seperti Padi, jagung dan nenas,"sebutnya.

Lanjutnya, Winrock telah memfasilitasi kebijakan dari tingkat perencanaan daerah, terkait kebijakan kabupaten hijau.

"Salah satu tujuan tujuan kita kabupaten Hijau adalah penyelamatan DAS (daerah aliran sungai Siak) dengan tidak menerbitkan izin kepada prusahan, serta menjaga dan melestarika keanekaragaman hayati dan ekosistem yang ada di sepanjang daerah aliran sungai,"terangnya.

Menurutnya, pemkab Siak bersama winrock serta Sudaro Siak, akan merubah cara berfikir masyarakat bagai mana tidak lagi menanam sawit di atas lahan gambut. Yang berdampak peningkatan emisi gas rumah kaca.

"Kita berikan metode bagaimana pengelolaan lahan gambut yang lebih baik, dengan cara meningkatkan kapasitas para petani, sehingga kita harapkan kerusakan lingkungan dapat diatasi,"tutup Alfedri.

Sebagai lembaga yang bergerak pada penyelamatan lingkungan, menitik beratkan pada pembangunan inprastruktur dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam membudidaya tanaman di lahan gambut

Dalam pertemuan itu hadir Perwakilan Winrock Indonesian Country Representative Arif Budiman, Dirjen Bina Pembangunan Dearah Kementrian Dalam Negeri Nelson Simanjuntak, SH. M. Si serta perwakilan dari kemendagri, kemensetneg, kemenlu, BIN, BAIS, Polri serta Perwailan dari Kementrian Keuangan. (Rilis)