PASIR PANGARAIAN, GORIAU.COM - Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA mengusulkan agar Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Kabun Kabupaten Rokan Hulu membuka program Ma'had Ali atau Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) berbasis ponpes supaya ada kesempatan bagi santri/wati Ponpes Darussalam dan ponpes lainnya untuk belajar di PT berbasis ilmu agama Islam.

Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul pada acara Halaqah Ponpes Darussalam, yang diikuti 69 orang peserta dari 27 Ponpes Sumbar - Riau, dengan thema Revitalisasi Metode Pengkajian Kitab Turats (Kitab Kuning) dan Metode Pembelajaran Bahasa Arab Baina Yadaika, Sabtu (25/1/2014) bertempat di Ponses Darussalam, Saran - Kabun.

Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Ponpes Darussalam H Alaidin Athary Aidarus Lc, seorang Syekh kitab kuning dari Mesir, 27 Pimpinan Ponpes se Sumbar-Riau, Camat Kabun Muhammad Zaki, Kades Saran Kabun, para ustaz dan ustazah, santri/wati Ponpes Darussalam Kabun.

Ahmad Supardi Hasibuan nyatakan, salah satu kelemahan para ulama, rendahnya penguasaan atas kitab kuning, padahal kitab kuning sumber utama ajaran agama Islam. Seseorang tidak akan mampu mendalami, menghayati dan mengajarkan agama Islam, kalau tidak memiliki kemampuan membaca kitab kuning.

Menurutnya, ponpes harus tetap kembali kepada pelajaran utamanya, yaitu mempelajari kitab kuning sebagai sumber rujukan utama ilmu-ilmu keislaman, sebab kitab kuning, kitab-kitab lama telah teruji isinya dan memuat hal-hal yang terkait dengan masa lalu, masa kini dan masa mendatang.

Lebih lanjut kata Ahmad Supardi Hasibuan,  persoalan dihadapi umat Islam, langkanya ulama-ulama menguasai dan mampu membaca kitab kuning. Dikhawatir satu ketika para ulama akan punah, sebab umat tidak lagi mempelajari kitab kuning.

''Pengetahuan seseorang tentang ajaran Islam sangat ditentukan pengetahuan dan kemampuannya mempelajari kitab kuning. Semakin tinggi kemampuan seseorang mempelajari kitab kuning, maka semakin banyak ilmu pengetahuannya. Sebaliknya, semakin tidak mampu banyak kitab kuning, berarti ilmunya juga pas-pasan,'' pungkas Ahmad Supardi. (srt)