TELUKKUANTAN - Wali murid MAN 1 Kuantan Singingi (Kuansing) meninggalkan ruang rapat Kemenag Kuansing, Riau pada Senin (26/8/2019) sore. Mereka kecewa dengan sikap Kemenag yang tak mampu menuntaskan persoalan MAN 1 Kuansing.

Dari pantauan GoRiau.com, rapat antara wali murid dan Kemenag dipimpin oleh Plh Kakan Kemenag Armadis bersama Bakhtiar Saleh.

Sementara, dari wali murid hadir Armadi dan Yusri Rasul serta 20 orang lainnya. Selain itu, para siswa yang dikomando Rayhan Islami selaku Ketua OSIM juga hadir.

"Kita ingin Kemenag segera menyelesaikan persoalan ini. Sebab, situasi yang terjadi merugikan kami dan anak-anak kami," ujar Armadi.

Dalam pertemuan tersebut, wali murid mempertanyakan isi kesepakatan bersama antara Kamad dan para waka dan Kemenag.

Perdebatan panjang terjadi dan beberapa kali Bakhtiar Saleh menyatakan 'aib kemenag'. Bakhtiar pun menyatakan bahwa pengangkatan Rini sebagai Kamad merupakan keputusan Kanwil.

"Ada alasan yang tak bisa dikemukakan di depan umum dan itu aib Kemenag," ujar Bakhtiar dalam rapat tersebut.

Mendengar jawaban itu, wali murid tidak puas. Mereka meminta Kemenag mengambil sikap agar proses belajar mengajar di MAN kembali seperti biasa.

"Dari tadi begitu terus jawabannya. Mutar-mutar di situ saja. Kalau begini, untuk apa kami di sini. Tak ada gunanya. Kami keluar lagi," ujar Yusri Rasul sambil berdiri.

"Silahkan, Pak. Bagi yang ingin mendengarkan kami, silahkan tinggal dan bagi yang tidak, silahkan (keluar)," ujar Bakhtiar menanggapi pernyataan Yusri Rasul.

Kemudian, para wali murid bersama murid keluar Aula Kemenag. Hanya tinggal satu orang wali murid di dalam ruangan tersebut.

Untuk diketahui, siswa MAN 1 Kuansing sudah lebih satu minggu mogok belajar. Mereka tidak ingin ke sekolah dan minta Kamad diganti.***