TELUKKUANTAN – Kepala SMAN 1 Gunungtoar bersama PGRI Kuantan Singingi (Kuansing) melakukan mediasi terhadap kasus siswa dikeroyok teman yang terjadi di sekolah tersebut. Dinas Pendidikan Riau pun juga turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Kemaren kami sudah panggil kedua belah pihak, hanya saja pihak korban tidak datang karena korban masih dirawat," ujar Rohandi, Kepala SMAN 1 Gunungtoar, Sabtu (24/9/2022) pagi di Telukkuantan.

Dikatakan Rohandi, dalam mediasi ini, pihak dari ketiga pelaku bersepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. "Kita samakan persepsi untuk penyelesaian secara kekeluargaan."

"Setelah itu, kami langsung melihat korban yang sedang dirawat di sebuah klinik di Lubukjambi," ujar Rohandi. Pihak sekolah berkeinginan persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga korban dan pelaku bisa belajar sebagaimana mestinya.

Pihak sekolah bersama Kabid SMA Disdik Riau memberikan motivasi kepada korban, supaya lekas sembuh dan kembali belajar di sekolah. Kondisinya sudah mulai membaik.

Menurut Rohandi, pengeroyokan disebabkab hal sepele. Berawal ketika pelaku dan korban saling tatap-tatapan. Pelaku tak terima dan langsung melayangkan pukulan.

"Melihat ini, dua pelaku lain juga ikut-ikutan tanpa tahu apa persoalannya," ujar Rohandi.

Peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Rabu lalu dan sempat direkam siswa lain. Video pengeroyokan ini viral di media sosial pada Kamis. Korban pun membuat laporan ke Polsek Kuantan Mudik.***