HEBRON - Wijdan Faris Nasser Al-Jabari, seorang bocah perempuan Palestina terkapar di jalan raya dan cidera setelah menjadi korban tabrak lari di Kota Hebron, Tepi Barat, yang dijajah Israel. Pelakunya yang diduga pemukim ilegal Yahudi hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Dilansir dari laman Middle East Monitor, Kamis (20/7), bocah berusia sepuluh tahun itu harus dilarikan ke rumah sakit milik Israel di Yerusalem. Dia diobati karena cideranya cukup parah.

Peristiwa tabrak lari itu terjadi di kawasan Wadi Al-Hsien, tak jauh dari pemukiman ilegal Yahudi Kiryat Arba. Kejadian tabrak lari yang sengaja dilakukan orang Israel terhadap warga Palestina belakangan kerap terjadi.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Kota Hebron di Tepi Barat sebagai situs warisan dunia. Namun, keputusan yang didukung warga Palestina itu membikin Israel naik pitam.

Dalam agama Yahudi, Hebron adalah kota terpenting kedua. Sedangkan bagi umat Islam, tempat itu adalah salah satu dari kota suci. Namun, kini kota itu terbelah. Sebagian dicaplok Israel dan lainnya dikontrol Otoritas Palestina.

Palestina lebih dulu mengajukan daftar lokasi yang terancam oleh Israel, seperti Kota Tua Yerusalem dan Hebron. Mereka menyatakan warga Israel kerap mencoret-coret, merusak, dan melakukan hal-hal lain membahayakan keberlangsungan situs itu.

Hebron menjadi rebutan antara Israel dan Palestina sejak wilayah itu dicaplok negara zionis itu pada 1967. Salah satu situs penting berada di sana, Masjid Ibrahim atau Gua Ibrahim, menjadi lokasi disucikan bagi umat Islam dan kaum Yahudi.

Sejak itu, Israel selalu melakukan kekerasan terhadap umat Islam beribadah di sana. Contohnya pembantaian jamaah sedang shalat pada 1994. Tentara Israel juga melarang warga muslim mengumandangkan azan dari masjid.

Justru orang Yahudi menggunakan masjid itu buat tempat merayakan pesta pada hari raya Passover. Kini warga muslim juga dilarang melintas di sebagian jalanan di Hebron, utamanya Jalan Syuhada di mana dulu terjadi pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina, dan hanya terbatas buat warga pemukim ilegal Yahudi.***