SIAK SRI INDRAPURA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak dan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Siak, hingga kini belum menemukan titik terang mengenai keberadaan 7 orang warga Siak yang terindikasi ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Belum ada titik temu terkait 7 orang warga kami yang hilang sejak delapan bulan lalu. Mereka teridentifikasi ikut Gafatar. Sampai sekarang belum diketahui keberadaannya," ungkap Wakil Bupati Siak, Alfedri ketika mengikuti Rakor bersama Plt Gubernur Riau, instansi vertikal dan camat se-Riau di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Selasa (1/3/2016) lalu.

Sambung Alfedri, ketujuh warganya diketahui menghilang sejak bulan Juni tahun lalu. Sebelumnya, Maret hingga Mei 2015, Gafatar pernah mengadakan kegiatan di Kecamatan Sabak Auh. "Bahkan mereka mencoba mendaftar ke Kesbangpol dan itu tidak kita terima. Namun sampai hari ini tidak terpantau keberadaannya dan tidak juga didapatkan berita kepulangannya," jelas Alfedri.

Kemudian, sebagai upaya pencegahan terhadap gerakan-gerakan menyimpang lainnya, Alfedri akan memperketat pengawasan terhadap perkembangan aliran-aliran sesat di wilayahnya.

"Kita telah melakukan rakor bersama penghulu termasuk Babhinkamtibmas beserta babinsa, tokoh masyarakat dan tokoh agama tentunya untuk memberikan penguatan dari sisi aqidah dan meningkatkan kewaspadaan," tambahnya. ***