PSSI itu seperti "Hutan Belantara". "Ternyata kalimat yang pernah saya dengar itu saat pertama kali hendak maju menjadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 benar-benar terbukti. Ya, PSSI itu memang benar-benar seperti hutan belantara," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Kalimat itu sempat dilontarkan Mochamad Iriawan secara tidak sengaja dalam sebuah pertemuan. Namun, Iwan Bule, panggilan akrabnya, tidak pernah merinci seperti apa gambaran hutan belantara tersebut. Sepertinya dia sungkan mengungkap apa yang dialaminya saat memimpin PSSI dan bagaimana tingkah laku orang-orang yang berada di sekelilingnya.

Berbicara masalah prestasi sebagai tolak ukur sebuah cabang olahraga boleh dibilang berhasil. PSSI di bawah kepemimpinan Iwan Bule,panggilan akrabnya, bukan hanya peringkat Indonesia meningkat yang semula berada di peringkat 179 menjadi 152 dunia tetapi mampu mencatat sederet prestasi. Yakni, Timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U 16, Timnas U 20 lolos ke Piala Asia 2023 dan Timnas Senior lolos ke PIala Asia 2023 serta Timnas Putri lolos ke Piala Asia 2022.

Semua prestasi yang dicapai itu sepertinya telah terlupakan. Kini, Iwan Bule seperti sendirian berada di tengah hutan belantara. Pendampingnya selama ini sibuk mengurusi Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggantikan posisi Iwan Bule yang harusnya berakhir November 2023.

Bahkan, Iwan Bule tidak lagi punya kesempatan menuntaskan tugas terakhirnya yang sukses membawa Indonesia menjadi tuan rumah World Cup U 23 Tahun 2023. Baik itu dari segi prestasi Timnas Indonesia maupun penyelenggaraannya.

Saat ini, dunia sepakbola Indonesia tengah disibukkan dengan adanya pembukaan pendaftaran calon ketua Umum PSSI periode 2023-2027 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang dijadwalkan 16 Februari 2023 nanti.

Mantan Ketua Umum PSSI, LaNyalla Mahmud Mattalitti yang tercatat pertama kali menyambangi Kantor PSSI di Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta, Jumat (13/2/2023). Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ini menyerahkan dokumen pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Spontan komentar LNM, panggilan akrabnya, menghiasi media elektronik, online dan media sosial. Dari mulai keinginannya menuntaskan hutang dimana dirinya tidak bisa menuntaskan amanah 97 voter dari 107 voter PSSI pada saat terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 akibat pembekuan yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi hingga tekadnya membasmi mafia sepakbola di tubuh PSSI dalam upaya meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia.

Kembalinya LaNyalla ke kancah sepakbola cukup mengejutkan karena sebelumnya nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sudah muncul di permukaan. Mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini digadang-dagang bakal menggantikan posisi Mochamad Iriawan yang masa kepengurusannya baru berakhir November 2023 mendatang.

Sinyal Erick Thohir bakal menjadi orang nomor satu di sepakbola Tanah Air itu sudah terlihat saat Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan anggota Exco PSSI, Juni A Rahman menggalang pertemuan dengan beberapa Asprov PSSI di FX Senayan Jakarta beberapa waktu lalu. Materinya pun jelas, mereka yang hadir diarahkan untuk memilih Erick Thohir yang disebut mendapat dukungan Istana dalam KLB nanti itu diungkap pengamat sepakbola Tommy Welly ke publik melalui Youtube Gocek Bung Towel.

Bahkan, Towel, panggilan akrabnya, menyayangkan Erick Thohir yang rencananya akan mendaftar Minggu (15/1/2023), mau diusung rezim lama yang jelas-jelas sudah melakukan penghianatan terhadap Iwan Bule dengan melakuan manuver-manuver dalam upaya mempertahankan posisinya dalam sepakbola Indonesia.

Penghianatan yang tidak pernah diduga Iwan Bule itu benar-benar telah terjadi. Tak ada lagi dalam ingatan Yunus Nusi ketika mantan Kapolda Metro Jaya ini mengangkat dan membelanya saat merangkap jabatan Sekjen PSSI sekaligus Exco PSSI. Begitu juga dengan kedekatannya dengan Iwan Budianto lenyap seketika.

Tak ada lagi yang mengingat apa yang telah dilakukan Iwan Bule saat datang dengan kepolosan dan niat bersama-sama membangun prestasi sepakbola Indonesia. Tak ada lagi kesetiaan dalam menjalankan roda organisasi dalam mengemban amanah Kongres PSSI. Semua sirna begitu saja. Miris. 

Penulis : Azhari Nasution, Redpel Gonews.co Group. ***