YERUSALEM - Pemerintah Israel akan meneruskan rencana pembangunan 1.000 permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang merupakan wilayah Palestina yang diduduki Israel. Hal itu diungkapkan lembaga kemanusiaan, Peace Now.

Rencana pembangunan ini menjadi pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir di wilayah pendudukan atas Palestina tersebut.

Seperti dilansir AFP, Rabu (7/6), Peace Now menyebut, salah satu komite di Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan akan terus melanjutkan proses pembangunan 1.000 pemukiman di Tepi Barat.

Pengumuman ini bertepatan dengan peringatan Perang Enam Hari, yang terjadi pada 1967 silam. Lewat perang tersebut, Israel pertama kali berhasil menduduki wilayah Tepi Barat.

Menurut Peace Now, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, memang tidak berniat untuk mewujudkan solusi dua negara atas konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

''Dengan terus mempromosikan rencana pembangunan permukiman untuk pertama kali dalam 25 tahun terakhir, termasuk ribuan permukiman lain, aksi Netanyahu jauh lebih besar dari perkataan kosongnya tentang solusi dua negara,'' tulis pernyataan Peace Now seperti dikutip AFP.

Rencana pembangunan pemukiman ini kabarnya akan dimulai pada pertengahan pekan ini. Pembangunan ini dilakukan di beberapa titik di Tepi Barat. Pada rencana awal akan dibangun 102 unit permukiman, yang dikenal dengan nama Amichai.

Sebelumnya, Netanyahu memang sempat menjanjikan bakal membangun pemukiman untuk 40 warga Yahudi, yang tinggal di pinggir Tepi Barat, yang kerap disebut Amona.

Pembangunan permukiman di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir memang terus menjadi sorotan internasional. Aksi Pemerintah Israel ini dinilai bakal mengganggu proses perdamaian Palestina-Israel, yang salah satunya dapat diwujudkan dengan solusi dua negara.***Â