SELATPANJANG - Sebanyak 18 orang yang kontak langsung dengan pasien diduga positif virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti telah dilakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan semua negatif.

Rapid test ini dilakukan menindaklanjuti dari seorang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) berinisial F (26) warga Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti dinyatakan positif terjangkit Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan dengan rapid test.

Meski demikian, PDP tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut menggunakan swab tenggorokan untuk memastikan keberadaan virus corona.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi yang juga sebagai Ketua Tim Penanggulangan Covid-19, bertempat di Halaman Masjid Al Hidayah Jalan Alah Cik Puan, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Jumat (10/4/2020) sore.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH, Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Dedi Putra dan M Khozin, Kepala Dinas Kesehatan, dr Misri Hasanto, Jubir Gugus Tugas Covid-19, Muhammad Fahri, Kepala Badan Kesbangpol, Tasrizal Harahap dan Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menceritakan bahwa PDP yang menunjukkan gejala seperti pasien Covid-19 itu memiliki riwayat perjalanan ke Cipocok Jaya, Serang, Banten.

"Sekira tiga Minggu yang lalu yang bersangkutan diundang oleh sahabatnya untuk menghadiri pesta pernikahan di Serang Banten. Kemudian dari sana sempat menginap di Jakarta 2 atau 3 hari baru pulang ke Selatpanjang melewati Pekanbaru. Beberapa hari setelah yang bersangkutan sampai di Selatpanjang menurut keterangan keluarganya yang bersangkutan terserang penyakit flu dan disertai dengan panas yang tinggi," ujar Irwan.

Diceritakan lagi, F sempat berobat ke Puskesmas Alahair dan diberikan obat. Setelah beberapa hari sampai dengan obatnya habis dia tidak kunjung sembuh juga lalu beliau melanjutkan berobat ke Klinik dokter William kemudian setelah obatnya habis juga tidak sembuh dan pada hari ke 15 yang bersangkutan kembali masuk kantor yakni di kantor Baznas yang ada di Masjid Agung Selatpanjang dan ketika itu yang bersangkutan sempat tidak tidak sadarkan diri atau pingsan kemudian setelah itu yang bersangkutan dibawa pulang kembali ke rumah untuk dirawat oleh keluarganya, beberapa hari kemudian beliau pergi keluar ke pasar dan jatuh pingsan lalu dibantu tukang becak dan dibawa ke RSUD.

Berdasarkan riwayat tersebut, pihak RSUD lalu melakukan tes menggunakan rapid test, dan ternyata hasilnya menunjukkan positif. Kemudian dilakukan tes selanjutnya yakni pesimen swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dimana sampel lendir nya sudah dibawa ke Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

"Dengan hasil yang positif ini memberikan informasi kepada kita bahwa yang bersangkutan ini berpotensi tertular Covid-19 namun demikian bukan berarti beliau ini sudah pasti tertular virus Corona karena ini harus dibuktikan lagi dengan tes PCR dengan mengambil sampel lendir yang ada di tenggorokan dan di hidung pasien yang bersangkutan. Saat ini sampel sudah dibawa dan dikirim ke Jakarta lewat Pekanbaru dan mudah-mudahan kita akan menunggu hasilnya dalam beberapa hari ke depan," kata Irwan.

Dikatakan Bupati Irwan lagi, menanggapi hal tersebut tim gugus tugas Covid-19 bergerak cepat dengan melakukan tracking dan mendata terhadap dengan siapa saja yang bersangkutan pernah melakukan kontak langsung.

"Kemudian untuk mengantisipasi itu kami bergerak cepat, dimana tim gugus tugas Covid-19 Kepulauan Meranti sudah bergerak cepat mengadakan tracking. Kemudian diperoleh informasi bahwa beliau ini sudah melakukan kontak sebanyak dengan 18 orang ketika dia berada di Puskesmas Alah Air dan di Klinik Dokter William dan begitu juga rombongan yang bersangkutan Ketika pulang dari Jakarta sudah kita data dan dilakukan rapid test. Alhamdulillah semuanya hasilnya negatif dan masyarakat tidak perlu khawatir sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa semua yang pernah berkontak dengan F itu kita nyatakan aman dari tertular virus Corona," ujar Irwan.

Saat ini F sedang menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD Kepulauan Meranti sambil menunggu hasil laboratorium.

"Saat ini yang bersangkutan sedang dirawat sebagaimana mestinya sambil menunggu hasil laboratorium. Karena beliau masih muda mari kita doakan beliau bisa mengalahkan virus dengan imun yang ada ditubuhnya.

Disampaikan Bupati Irwan, perlunya menjaga kebersihan diri dan keluarga agar terhindar dari virus yang mematikan tersebut.

"Hal ini adalah sebuah iktibar bagi kita dan bahan pelajaran bagi warga Kepulauan Meranti untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Selain itu selalu gunakan masker dan menjaga jarak, selain itu saya juga menghimbau untuk tidak bersalaman sementara waktu sampai dengan wabah ini menghilang. Saya juga minta warga tidak usah panik dan paranoid, ini harus kita hadapi dan kita sikapi tentunya dengan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Misri Hasanto mengatakan jika hasil rapid test bertujuan untuk screening mana ODP yang berisiko dan mana yang tidak berisiko.

"Hasil positif rapid test tidak menentukan bahwa seseorang positif Corona," kata Misri.

Misri menerangkan, jika rapid test hasilnya positif, maka ODP harus dilakukan swab. Kalau hasil swab negatif, maka ODP dinyatakan aman terpapar virus Corona," pungkasnya.***