PEKANBARU - Gelar kehormatan adat Datuk Seri Pujangga Utama ternyata punya arti yaitu seseorang yang bercahaya sebagai sastrawan, terutama karena pencapaian dan dedikasinya secara istimewa dalam kehidupan manusia. Berdasarkan definisi inilah, Sutardji Calzoum Bachri (SCB) dinilai pantas untuk dianugerahi gelar pujangga tertinggi oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Pasalnya, di tengah kegelimangan duniawi, sastrawan kelahiran 1941 ini tetap konsisten dalam menjalani profesinya di dunia kesusasteraan Indonesia. Ia pun senantiasa tampil sebagai pelopor dalam penulisan maupun penyampaian karya sastra terutama puisi.

Melalui penabalannya sebagai Datuk Seri Pujangga Utama, penyair asal Rengat, Indragiri Hulu ini mengatakan bahwa gelar kehormatan adat tertinggi ini merupakan bukti keberadaan seniman yang selalu selaras dan bersinergi dalam melestarikan budaya Melayu.

"Alhamdulillah, saya bersyukur. Melalui gelar kehormatan ini saya ingin menunjukkann bahwa seniman masa kini akan selalu bersinergi dalam menjaga adat dan budaya kita," katanya ketika ditemui usai dinobatkan sebagai Datuk Seri Pujangga Utama di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (7/11/2018).

Ia juga berharap kepada generasi muda Indonesia khususnya Riau untuk selalu mengingat dan melestarikan budaya Melayu, seperti penggunaan bahasa daerah. Ia juga mengingatkan agar pemuda-pemudi Bumi Lancang Kuning untuk menghargai setiap budaya yang ada.

"Generasi muda kita harus respect terhadap budaya. Yang perlu diingat juga adalah tentang penggunaan bahasa daerah, sebaiknya dibuatkan kamus sehingga bisa dipahami dan dipelajari," harapnya. ***