SIAK- Di awal tahun 2019, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, semakin memantapkan tekad terhadap program pariwisata di daerah bekas Kerjaan Melayu Islam untuk menikmati suasana di lokasi bersejarah bangunan Tangsi Militer Belanda, di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Bangunan dua lantai bergaya kolonial ini, kata Syamsuar, menyimpan banyak jejak sejarah. Cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Siak. Revitalisasi tanpa merusak arsitektur asli dibiayai APBN dari Kementerian PUPR. 

"Bangunan Tangsi Militer Belanda ini memiliki arsitektur yang unik, seperti struktur bangunan pintu masuk utama yang diperkuat baja pelengkung. Selain itu seluruh bangunan tidak menggunakan baja tulangan. Sirkulasi udara dengan jendela-jendela kayu type Krepyak, menjadi perlintasan angin sepoi-sepoi dari arah sungai. Teduh. Sejuk. Indah," ungkap Syamsuar.

Ke depan, harap Syamsuar, destinasi ini akan dimanfaatkan menjadi Museum Perjuangan Masyarakat Siak sejak zaman Kerajaan dulu. Selain bangunan utama, telah dibangun juga bangunan tempat tinggal Opas.

"Awalnya bangunan dengan struktur kayu ini hanya menyisakan pondasi batu dan tangga masuk. Namun Tim Ahli Cagar Budaya Nasional berhasil membangunnya kembali berdasarkan data dan foto-foto lama," jelas Syamsuar.

Nantinya bangunan konstruksi kayu ini akan dimanfaatkan sebagai ruang galeri foto-foto heritage dan juga Cafe & Resto yang sifatnya sebagai pemanfaatan bangunan cagar budaya yang mempunyai nilai tambah.

Selain itu, kita buat juga musium perjuangan dan galeri heritage, yang nantinya juga akan ditampilkan Syair Perang Siak. Jadi, mari berkunjung ke Siak, kenali sejarah negeri," ajak Syamsuar. ***