PEKANBARU- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Riau mengklarifikasi surat yang beredar mengenai Bea Cukai adakan lelang internal dan tertutup itu merupakan berita bohong atau hoax.

Dalam surat yang sudah beredar sejak dua minggu belakangan itu berisi tentang pemberitahuan bahwa Bea Cukai menggelar lelang tertutup yang mana dalam lelang tersebut hanya instansi terkait saja yang diperbolehkan hadir dan harga yang terlampir pada surat edaran tersebut bersifat tetap.

Tidak hanya itu, bahkan pembeli diberikan opsi pembayaran dengan cara cicilan Dp 30%-50% pada daftar barang yang terlampir terdapat berbagai tipe mobil, motor dan barang elektronik dimana harganya jauh lebih murah dari pasarannya.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJBC Riau, Fino Vianto, mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait surat tersebut, ternyata Bea Cukai dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) tidak pernah menerbitkan surat edaran lelang tersebut.

"Surat edaran tersebut sepenuhnya palsu. Jadi pelaku memanfaatkan momen pertengahan tahun dimana Bea Cukai pada waktu tersebut banyak melakukan pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) dari hasil penindakan, sehingga kegiatan lelang tersebut terlihat asli," ujar Fino kepada GoRiau.com, Senin (8/7/2019).

Selanjutnya Fino menegaskan, Bea Cukai dalam melaksanakan lelang BMN hasil tangkapannya oleh KPKNL tidak pernah melaksanakan lelangnya secara tertutup atau internal seperti yang dinyatakan di surat edaran tersebut.

"Jadi, masyarakat harus lebih berhati-hati saat menerima tawaran lelang seperti itu, apalagi momennya bersamaan dengan banyaknya kegiatan pemusnahan yang dilakukan Bea Cukai. Jangan tergiur karena harga yang murah dan adanya opsi cicilan atau sebagainya. Apabila menerima berita tentang lelang dapat menghubungi kami di bravo BC 1500225 atau ke call center DJKN di 1500991," tandasnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengangani kasus penyebaran informasi bohong ini.

"Belum jelas siapa yg menyebar, yang jelas sudah beredar di masyarakat. Info ini juga sudah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian Polda Riau," tutup Fino.***