PEKANBARU - Pembinaan Fotografi dan Pameran Foto Kreatif 2016 yang ditaja oleh Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau tanggal 15-17 April 2016 berakhir. Diharapkan, hasil karya pembinaan ini, muncul fotografer profesional yang mampu berkarya dan bersaing.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari tersebut diikuti 48 peserta dari 12 kabupaten dan kota se Provinsi Riau. Kepala Disparekraf Riau Fahmizal Usman melalui Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dandun Wibawa menyebutkan, inti dari pembinaan ini adalah, diharapkan mampu memberikan wawasan bagi peserta.

"Jadi, kami berharap dengan apa yang telah diberikan, yaitu pelatihan dengan menghadirkan narasumber profesional, peserta mampu menyerap ilmu yang disampaikan melalui hasil karya yang baik kedepan," kata Dandun Wibawa usai acara penutupan yang berlangsung di Mal SKA, Minggu (17/4/2016).

Dandun menambahkan, ilmu yang didapat ini juga hendaknya digunakan sebaik mungkin untuk berkarya lebih baik. Sehingga dari karya ini, mampu menjadi nilai tambah ekonomi bagi fotografer itu sendiri, serta motivasi bagi masyarakat lainnya.

Dalam kegiatan yang mengangkat tema Fotografi Kreatif dan Fine Art, selain workhsop, peserta juga diajak langsung terjun ke lapangan. Hasil karyanya dinilai oleh narasumber dan dipajang dalam pameran untuk masyarakat umum.

Adapun penilaian yang dilakukan, keluar sebagai juara pertama Suparmin, peserta dari Kabupaten Rokan Hulu, dengan hadiah pembinaan sebesar Rp15 juta. Untuk juara kedua dan tiga masing-masing diraih Harisandy dan Akhwan Gunawan asal Pekanbaru. Keduanya mendapat hadiah pebinaan sebesar Rp 10 juta dan Rp7,5 juta.

Panitia juga menyediakan hadiah untuk juara harapan I, II dan III dengan hadiah Rp5 juta untuk Syafri Yulianto (Rokan Hilir), Kurnian Arridho (Siak) Rp3,5 juta dan Sepriansyah (Pelalawan) Rp2,5 juta.

Sebagai pemateri dalam acara ini, Disparekraf Riau menghadirkan narasumber DR. Irwan Nazar dari University Malaysia Kelantan dan Anton Ismail, fotografer profesional dari Jakarta. Serta dua fotografer asal Pekanbaru yakni Nurdin Halim dan Heri Budiman.***