PEKANBARU - – Kelangkaan vaksin meningitis terjadi di Riau. Akibatnya, keberangkatan jamaah umrah ke Tanah Suci terhambat.

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan para jamaah, sama-sama mengeluhkan kelangkaan vaksin meningitis ini.

Sebagian jamaah asal Pekanbaru harus mencari vaksin ke Tembilahan dan Dumai. Beberapa jamaah menghadapi kendala serius saat keberangkatan, sebab kalau tidak memiliki kartu vaksin meningitis, maka akan ditahan saat keberangkatan di pelabuhan maupun bandara.

''Benar, bisa jadi langka tidak tersedia atau dampak dari terbatasnya layanan yang diberikan. Seperti kita ketahui KKP Pekanbaru hanya melayani 100 jamaah yang akan vaksin, sementara permintaan tinggi,'' ujar Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Riau Junaidi, Jumat (23/9/9/2022).

Dikatakannya, pembatasan layanan 100 orang per hari dengan sistem pendaftaran online cukup mempengaruhi. Pasalnya, yang mendaftar online itu bukan berdasarkan prioritas siapa yang akan berangkat lebih dulu. Bagi yang akan berangkat umrah dalam waktu dekat dan belum vaksin, sementara slot vaksin sudah penuh sampai 20 Oktober nanti, maka jamaah tersebut akan panik.

''Kalau tidak salah slotnya sudah penuh sampai tanggal 17 atau 20 Oktober. Nah, sekarang ada jamaah yang akan berangkat tanggal 10 misalnya, maka akan pontang panting mencari slot yang kosong, seperti ke Tembilahan. Kalau orang tua yang sudah berumur, kan kita kasihan. Beberapa hari yang lalu di Dumai juga kendala, karena belum vaksin. Kita berharap pemerintah dan otoritas berwenang memperhatikan ini,'' ungkap Junaidi.

Terpisah, staf Muhibbah Travel Ezi juga mengatakan hal yang sama terkait kendala terbatasnya layanan vaksin. Menurutnya, beberapa jamaah terpaksa harus mencari vaksin meningitis ke daerah lain yang sangat jauh.

''Iya, karena kan slot perharinya terbatas. Sementara saat ini permintaan untuk keberangkatan umrah terus bertambah,'':sebut Ezi.

Senada disampaikan Izwan, staf Shirotol Jannah Travel, yang menyebutkan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis.

''Kalau jamaahnya berangkat masih lama tidak masalah, yang menjadi problem, slot pendaftaran yang tersedia masih lama sementara jadwal berangkat dalam waktu dekat,'' tukasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan peraturan pemerintah jamaah haji dan umrah diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis meningokok sebelum berangkat ke Arab Saudi. Arab Saudi merupakan destinasi dari jutaan jamaah seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah. Negara Arab Saudi dikenal sebagai daerah endemis meningitis meningokok sejak ditemukannya kasus pertama kali pada jemaah haji pada tahun 1987. Jamaah dalam jumlah besar dari berbagai negara berisiko tertular penyakit berbahaya ini bila tidak mendapatkan vaksin meningitis.***bas