SIAK - Petani padi di Kampung Belading, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau mengaku setelah panen raya biasanya harga gabah jauh merosot hingga Rp 4.100 per kilogram.

"Rata-rata harga gabah kering panen itu Rp4.100 sampai Rp4.200 per kilogram. Harga ini lebih rendah ketimbang sebelum panen raya, karena jumlah gabah banyak sementara pembeli sedikit" kata Ismail, salah satu petani yang diwawancarai GoRiau.com, Selasa (11/8/2020) saat acara panen raya bersama Bupati Siak, Alfedri.

Solusi lainnya, Ismail berharap di Kabupaten Siak, khususnya di Sabak Auh ada Kilang Padi yang akan menampung seluruh padi yang ada di Kabupaten Siak. Sebab padi yang ditanam masyarakat Belading juga unggul kualitasnya.

"Ada Inpari, Sertani, Logawa dan Anak Dara juga ditanam petani Belading ini. Hitungan kasarnya, rata-rata satu hektar itu bisa panen 5 sampai 7 ton. Dan biasanya untuk menggarap sawah dan menanam padi itu kita upahkan saja, karena mereka yang menyediakan jasa ini bekerja menggunakan alat atau mesin jadi lebih cepat," kata Ismail.

Apa yang menjadi harapan petani itu juga diaminkan oleh Bupati, dalam waktu dekat di Kampung Tamusai, Kecamatan Bungaraya akan ada centra penggilingan padi serta ovennya. Sehingga harga lebih baik, hasil juga lebih baik dan petani tidak perlu lagi menjual gabahnya ke Sumatera Utara atau ke Sumatera Barat.

"Jadi nanti padi akan kering maksimal dengan adanya oven ini. Ini salah satu investor hang kita ajak untuk membuat penggilingan padi, sekarang masih dalam pengurusan proses izinnya. Kalau sudah selesai nanti, ini akan dijadikan centranya. Petani di Sungai Apit, Sabak Auh bisa ke sini juga," kata Alfedri.

Dengan adanya penggilingan padi yang lengkap dengan ovennya ini, kata Alfedri, maka pengusaha penggilingan dapat bekerja sama dengan petani dalam hal harga dan kuantitas gabah yang akan diperjualbelikan.***