SURABAYA - Pemain Persebaya Surabaya, Hambali Tolib memilih tetap bertahan di Surabaya dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Makanya, gelandang Persebaya tidak bisa menjadikan momen libur Hari Raya Idul Adha untuk berkumpul bersama keluarga.

Dia merasakan Idul Adha kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena kembali meningkatnya penyebaran virus Covid-19. Eks pemain Persela Lamongan itu berharap dapat kembali bertemu dengan Idul Adha berikutnya, dapat kembali berkumpul bersama keluarga besarnya dan bisa menunaikan kurban.

"Iya di sini (Surabaya), kesan lebaran Idul Adha ini sedikit berbeda dengan adanya situasi pandemi. Harapan nya kedepan bisa terus bertemu dengan Idul Adha dan bisa diberi rezeki lebih, untuk berkurban,” ungkap Hambali.

Merasakan lebaran Idul Adha jauh dari keluarga, Hambali mengaku rindu dengan masakan khas daerah asalnya Makassar, Coto Makassar. Dimana menu tersebut selalu menjadi hidangan utama saat berkumpul bersama keluarga merayakan lebaran.

“Coto Makassar, enggak ada yang lain. Iya karena itu makanan khas orang-orang Makassar jadi setiap hari raya pasti ada,” ujar pemain berusia 21 tahun itu.

Selama di Surabaya, Hambali tetap menjaga kondisi dengan melakukan latihan mandiri. Selain latihan mandiri, selama aktivitas tim diliburkan selama 3 hari, dia juga menjaga pola makan agar kondisi tubuhnya tetap ideal.

“Jaga kondisi saja, latihan mandiri. Jaga pola makan,  itu bagian penting seorang atlet,” tandasnya.