SURABAYA - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, tidak adanya laporan secara tertulis yang masuk kepada pihaknya terkait insiden saling pukul antara pemilik Majelis Roudhotus Salaf Bangil, Habib Umar Abdullah Assegaf terhadap salah seorang petugas jaga di pos cek point Exit Tol Satelit. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (20/5) sekitar pukul 16.45 WIB.

"Iya (tidak ada laporan), untuk kedua belah pihak sudah berkoordinasi dan mengkomunikasikan masing-masing masih menahan diri dengan adanya kesalahpahaman ini, harapannya dengan bulan Ramadhan ini bulan berkah juga saling memaafkan. Sebenarnya kedua belah pihak sudah menyatakan untuk saling memaafkan ya, harapanya juga tanpa syarat," kata Trunoyudo, Jumat (22/5).

Selain itu, antara kedua belah pihak baik Habib Umar dan Satpol PP kini sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi oleh Kapolrestabes Surabaya dan Kapolrestabes Pasuruan.

"Kemudian sejauh ini sudah dilakukan juga kepada Habib Umar Abdullah Assegaf itu sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kapolres Pasuruan Kabupaten ya, kemudian juga dengan yang Satpol PP Kota kita juga lakukan pendekatan melalui Kapolrestabes Surabaya. Maka dalam hal ini kita ambil bagaimana hikmahnya atau memetik dari pelajaran ini," jelasnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan secara internal terhadap petugas yang berada di lokasi kejadian tersebut sebelum kejadian itu menjadi viral di media sosial. Terutama terhadap orang yang terlibat dalam video yang viral tersebut.

"Kemudian kita bisa lakukan evaluasi dan selanjutnya untuk kegiatan ini kan memang kita bisa melihat secara prihatin ya, prihatin sekali. Baik itu petugas maupun masyarakat sebenernya tujuannya sama, sama apa yaitu adalah bagaimana melawan dan mencegah Covid-19 ini," ungkapnya.

"Namun demikian dari kesalahpahaman ini dari langkah-langkah kepolisian dari awal sudah terlihat. Bagaimana polisi juga yang ada di lalu lintas yang ada dalam video tersebut sudah melakukan sebenernya menengahi ya," sambungnya.

Ia mengaku, kejadian itu menjadi bahan evaluasi pihaknya saat berhubungan dengan masyarakat langsung di lapangan. Masyarakat juga diminta untuk disiplin dalam menjalani aturan yang sudah diterapkan oleh pemerintah.

"Artinya semua yang terjadi ini tujuannya kan kita untuk menyelamatkan masyarakat juga dan keluarganya dan masyarakat yang lainnya. Dan baik dari petugas, kita akan lakukan evaluasi tentang bagaimana human relationnya, hubungan dengan masyarakat lain juga masyarakat dibutuhkan kedisiplinan dan kesadarannya sebagaimana digelorakan oleh Pak Kapolda Jawa Timur," tutupnya.

Sebelumnya, Viral di media sosial seorang pria berbaju gamis putih terlibat saling pukul dengan petugas di pos cek poin PSBB.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 23 detik tersebut terlihat, pria bergamis putih itu tampak memaki petugas usai mobil Camrynya diminta putar balik. Awalnya cekcok mulut, kemudian terjadi aksi saling pukul hingga pria itu terjatuh dan petugas juga terjatuh.

Polisi mengakui kejadian tersebut. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat anggota Satlantas Polrestabes Surabaya melaksanakan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke Kota Surabaya di pos cek point tersebut.

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (20/5) sekitar pukul 16.45 WIB di pos cek point Exit Tol Satelit.

"Sekira pukul 16.45 wib, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya menghentikan kendaraan Toyota Camry dengan Nopol N 1 B dari Arah Malang. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh petugas gabungan Satlantas Polrestabes Surabaya dengan instansi terkait yang didapati bahwa pengemudi tidak menggunakan masker dan penumpang melebihi ketentuan PSBB," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (21/5).***