PEKANBARU - Gerhana Matahari Cincin (GMC) menjadi fenomena alam yang sangat dinantikan sejumlah masyarakat di Indonesia, terkhusus di Provinsi Riau. Untuk melihat fenomena yang terjadi 300 tahun sekali ini yang paling bagus menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.

Gerhana matahari cincin, ternyata menjadi ladang rezeki bagi masyarakat Kecamatan Sungai Apit. Dimana, nantinya akan ada ojek yang siap melayani masyarakat hilir mudik di sekitar lokasi gerhana matahari cincin.

Ojek itu sendiri memiliki tarif paling tinggi Rp10.000 untuk sekali antar penumpang dari Kampung Lalang ke Kampung Bunsur di Kecamatan Sungai Apit yang jaraknya sekitar 3 kilometer (km) hingga 5 km. Pasalnya, dari lokasi kantong parkir mobil, masyarakat harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer (km) ke lokasi acara gerhana matahari cincin.

Adanya ojek Rp10.000 ini dibenarkan Camat Sungai Apit, Wahyudi saat dihubungi GoRiau.com, Rabu (25/12/2019). Adanya transportasi yang memudahkan pengunjung dari satu tempat ke tempat lainnya, merupakan inisiatif masyarakat.

"Fenomena ini jarang terjadi, apalagi dipusatkan di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit. Adanya ojek ini, inisiatif masyarakat. Harganya memang tergantung nego dan tidak boleh lebih dari Rp10.000 dari Kampung Lalang ke Kampung Bunsur yang jaraknya sekitar 3-5 km," kata Wahyudi.

Menyikapi adanya ojek Rp10.000 di lokasi gerhana matahari cincin, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Siak, Arief Fadilah mengatakan, pengunjung tidak diharuskan menggunakan jasa ojek. Hanya, bagi yang mau saja.

"Ini juga untuk membantu masyarakat tempatan mencari rezeki di lokasi gerhana matahari cincin. Bagi yang menikmati dengan berjalan kaki silahkan saja," ungkap Arief.

Dari pantauan GoRiau.com sore tadi, arus lalulintas di lokasi acara sedikit tersendat atau macet. Sebab, banyak mobil yang parkir menggunakan badan jalan untuk berburu buah durian yang memang lagi musim di Kampung Bunsur dan Kampung Lalang.

Meningkatnya volume sepeda motor dan badan jalan yang tak lebar, menyulitkan mobil untuk leluasa berjalan. Ditambah lagi, banyak masyarakat yang berjalan kaki menikmati tenggelamnya matahari di sore hari.

Besok, Kamis (26/12/2019), fenomena alam, yakni Gerhana Matahari Cincin (GMC), dapat dilihat secara langsung secara kasat mata menggunakan kacamata khusus di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Dari Kota Pekanbaru ke Kampung Bunsur, masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi akan menempuh jarak sekitar 140 kilometer atau waktu tempuh sekitar 2 jam 45 menit dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km/jam.

Sementara, dari Kota Siak sendiri membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk bisa sampai ke lokasi Gerhana Matahari Cincin, dengan jarak sekitar 40 kilometer (km).

Berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), masyarakat bisa melihat Gerhana Matahari Cincin di wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Sibolga, Padang Sidampuan, Siak, Duri, Pulau Padang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor, dan Berau. ***