RENGAT, GORIAU.COM - Pasca dirobohkannya gedung sekolah SDN 18 Kelurahan Sekip Hulu, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), ratusan pelajar di sekolah itu terpaksa numpang belajar disekolah lain, yakni di gedung sekolah SDN 16 daerah itu. 

Sedikitnya 300 lebih pelajar dari kelas 1-6 SDN 18 Sekip Hulu yang saat ini masih numpang belajar di sekolah lain karena gedung sekolahnya dirobohkan. Penderitaan ini entah sampai kapan ditanggung oleh generasi penerus bangsa itu.

Terlebih saat ini pembangunan gedung sekolah itu terhenti akibat salah satu material bangunan yang belum ada, sehingga harus dipesan terlebih dahulu ke Jakarta.

Penjabat Pengambil Komitmen (PPK) proyek tersebut, Sarkawi yang juga PNS di Dinas Pendidikan Inhu menyebutkan, sekitar 300 lebih pelajar SDN 18 yang dipindahkan belajarnya di gedung sekolah SDN 16, karena gedung sekolahnya akan dibangun baru atau direvitalisasi, Rabu (24/9/2014).

"Sesuai kesepakatan sebelumnya dengan pihak SDN 16, pelajar SDN 18 Sekip Hulu kita pindahkan sementara ke sekolah itu, begitu juga dengan tenaga pengajarnya. dan sistem belajar mengajar juga diatur semaksimal mungkin oleh kedua belah pihak sekolah", sebut Sarkawi.

Terkait pembangunan gedung sekolah tersebut, Sarkawi mengaku memang terhenti, namun pihaknya akan berupaya bagai mana bangunan tersebut selesai sesuai rencana. "Kita akan berupaya akan menyelesaikan bangunan tersebut sesuai dengan rencana awal", sebutnya.

Sebelumnya tambah sarkawi, kontrak pembangunan SDN 18 Sekip Hulu terhitung sejak 3 Juli 2014 hingga 15 Desember 2014. Diharapkan dengan sisa waktu yang ada pihak kontraktor bisa menyelesaikan pengerjaannya semaksimal mungkin, tukasnya.

Terpisah, kontraktor pelaksana proyek tersebut, Sabar atas nama Direktur PT. Murda Jaya Abadi, via selulernya menyebutkan bahwa pihaknya sedang memesan salah satu material untuk pembangunan ngedung SD tersebut.

"Kita memesan salah satu materialnya ke Jakarta, sebab jangankan di Rengat di Pekanbaru saja tidak ada barangnya. Tidak lama lagi material itu akan tiba di Rengat", ujar Sabar.

Namun dirinya berjanji akan menuntaskan pembangunan itu hingga akhir tanggal kontrak, yaitu per tanggal 15 Desember 2014. "Tidak mungkin tidak kita selesaikan pak, kita juga paham bahwasanya 300 lebih pelajar sekolah itu saat ini harus numpang di sekolah lain. Maka dari itu kita yakin bangunan tersebut akan rampung dalam sisa waktu yang masih ada", tegasnya.(jef)