PEKANBARU - Program pendaftaran dan seleksi peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV Provinsi Riau yang menggunakan sistem elektronik atau E-MTQ dikhawatirkan dapat merugikan anak-anak asal pesisir Riau. Sebab, infrastruktur di wilayah mereka tinggali saat ini belum cukup mumpuni untuk menuju Go IT.

Tidak ada beda antara pesisir dengan darat. Semuanya pakai e-MTQ. Malahan ada dua kabupaten yang lolos tanpa masalah. Kan sudah dijelaskan oleh panitia seleksi," bantah Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman kepada GoRiau.com di Kantor Gubernur Riau, Senin (10/10/2016).

Seperti diketahui, dua kabupaten yang lolos pendaftaran dan verifikasi e-MTQ tanpa masalah yaitu Kabupaten Bengkalis dan Indragiri Hulu. Sedangkan, salah satu kabupaten yang mengalami masalah saat pendaftaran e-MTQ ialah Kabupaten Kepulauan Meranti. Lantaran sudah terlanjur kecewa, Kota Sagu itu menyatakan sikap tegas untuk tidak ikut MTQ XXXV Riau setelah 6 pesertanya didiskualifikasi panitia.

Berkaca dari peristiwa ini, Sekretaris LPTQ Kepulauan Meranti Zulkhairil berharap, andai pun sistem online ini akan diterapkan tahun depan hendaknya sistem online yang baru pertama kali diterapkan pada MTQ Provinsi Riau ini dapat dievaluasi agar tidak terlalu kaku yang justru bisa merugikan Riau sendiri.

Menurutnya, panitia jangan sepenuhnya tergantung kepada sistem mengingat sistem juga buatan manusia yang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan.

"Saat ini kita masih bersyukur masih banyak anak-anak di desa yang masih bersemangat mendalami Al-Quran dan mengukir prestasi gemilang, jika mereka terganjal lantas kecewa parahnya lagi sampai mental terpukul yang rugikan Riau juga," harapnya. ***