JAKARTA -- Efikasi vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac, ternyata paling rendah dibanding vaksin Covid-19 lainnya.

Dikutip dari detikcom, efikasi vaksin Pfizer mencapai 90 persen, vaksin Moderna 95 persen dan vaksin AstraZeneca di kisaran 60 hingga 90 persen. Sedangkan efikasi vaksin Sinovac dalam uji klinis di Indonesia hanya 65,3 persen. Dalam uji klinis di Brazil, efikasi vaksin Sinovac bahkan lebih rendah lagi, hanya 50,4 persen.

Meski demikian, organisasi kesehatan dunia WHO memang hanya mensyaratkan efikasi sebesar 50 persen untuk bisa disetujui.

Apa itu efikasi? Kepala BPPOM Penny Lukito menjelaskan, efikasi adalah estimasi bagaimana efektivitas vaksin nantinya.

''Efikasi adalah estimasi bagaimana nanti efektivitasnya (vaksin). Di atas 50 persen itu sudah ada jaminan, ada harapan vaksin akan menurunkan kejadian penyakit,'' kata Penny dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021) lalu.

Menurut Penny, efikasi ini adalah sebuah perhitungan yang digunakan untuk menunjukkan efektivitas. Termasuk juga dengan berapa yang terinfeksi dan sudah divaksin dan hasilnya akan dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi tetapi hanya mendapat plasebo.

''Nanti masuk ke dalam perhitungan terus ya pemantauan dari efikasinya. Nanti juga akan menunjukkan efektivitas vaksin tersebut pada saat sudah di populasi, jadi sesudah program vaksinasi itu dilakukan,'' jelasnya.

''Itu masuk jadi pemantauan dan akan jadi perhitungan dari efikasi dalam jangka yang panjang. Karena efektivitas vaksin itu baru kita ketahui setelah ada di populasi,'' lanjutnya.

Hanya 4 Negara

Dikutip dari detikcom yang melansir berbagai sumber, berikut daftar negara yang menggunakan vaksin Sinovac:

1. China

Sempat muncul tudingan bahwa vaksin Sinovac tidak dipakai di negara asalnya. Faktanya, China menjadi salah satu negara yang menggunakan vaksin Sinovac untuk mengatasi pandemi Covid-19. Sudah 9 juta dosis disuntikkan sejak Agustus kepada kelompok berisiko tinggi di China, termasuk tenaga medis.

2. Turki

Kementerian Kesehatan Turki telah mengumumkan rencana penggunaan Sinovac sejak akhir Desember 2020. Turki sepakat untuk memesan 50 juta dosis vaksin Sinovac.

3. Brasil

Negara ini menjadi salah satu tempat uji klinis III vaksin Sinovac. Pada pertengahan November 2020, Brazil menerima 120 ribu dosis pertama Sinovac dan menunggu persetujuan regulator kesehatan nasional (Anvisa).

Brazil masih terus melakukan pengujian untuk mengetahui seberapa efektif vaksin Sinovac dalam pencegahan penularan Covid-19. Berdasarkan uji coba di Brazil, ditemukan efikasi yang lebih rendah dari yang ditemukan oleh ilmuwan di Turki meski masih berada di atas ketentuan WHO

4. Indonesia

Indonesia sendiri sudah mendatangkan 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk produk jadi, dan 15 juta bulk atau bahan baku.

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac pada Rabu (13/01/2021).***