WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump menuduh Indonesia termasuk dalam daftar 16 negara curang, yang menyebabkan defisit besar bagi AS.

Dilansir AFP, Selasa (4/4), 16 negara yang dituduh Trump curang tersebut adalah: China, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Pejabat teras pemerintahan menyebutkan Trump akan menerbitkan perintah eksekutif baru untuk menghapus penyebab dan biang keladi defisit perdagangan, langkah awal untuk mengubah seluruh retorika dagang secara nyata.

Perintah ini akan diterbitkan setelah hasil analisa yang dilakukan terhadap negara maupun produk selesai dilakukan. Hasil itu akan dilaporkan Menteri Perdagangan Wilbur Ross kepada sang presiden dalam waktu 90 hari.

Mereka juga akan mencari bukti-bukti kecurangan tersebut, seperti perilaku yang tidak pantas, wanprestasi kesepakatan dagang, lemahnya penegakan hukum, mekanisme keuangan dan masalah Organisasi Perdagangan Dunia yang rumit.

''Semua itu akan menjadi dasar untuk membuat keputusan bagi pemerintahan,'' ujar Ross.

Dari negara-negara yang masuk dalam daftar, China disebutnya sebagai biang keladi utama. Hasil itu juga disebutkan sebagai tembakan peringatan terhadap Beijing.

''Tidak cukup untuk dikatakan penyebab nomor satu dalam defisit ini adalah China,'' lanjut Ross, sebelum menyebutkan lusinan negara lain yang disebutnya 'berpotensi terlibat'.

Tanggapan JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menuduh Indonesia curang dalam perdagangan.

"'Trump mengatakan kita curang karena menyebabkan defisit, banyak negara yang defisit, tapi namanya perdagangan itu fair, kalau terjadi begitu Amerika harus introspeksi, kenapa kita kurang mengimpor barang dari Amerika, karena mereka mahal,'' kata JK dalam konferensi pers di Auditorium Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/4).

Pada Senin (3/4), Kementerian Dalam Negeri AS mengeluarkan daftar 16 ekonomi yang dirasa memiliki hubungan perdagangan tidak seimbang dengan Negeri Paman Sam tersebut.

Indonesia berada di nomor urut 15 dengan surplus perdagangan sebesar USD 13 miliar terhadap Amerika Serikat.

''Dari 16 negara itu kita 15 itu biasa saja sebenarnya, ekspor kita ke Amerika 'kan di samping dulu ada 'oil and gas' sekarang ada garmen, alas sepatu dan ada juga mesin-mesin, sementara yang kita impor pesawat boeing, mesin-mesin, alat listrik, dan lain-lain,'' kata dia.

Oleh karena itu, Wapres menilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika terbuka dan tidak ada kecurangan, karena mereka juga defisit juga terhadap negara-negara lain.

''Dia tidak bisa mengatakan kalau Indonesia curang. Curang kenapa? kita tidak pernah paksa kan untuk beli barang Indonesia, tapi karena barang Indonesia baik dan murah, jadi mereka beli,'' ucap Wapres, menegaskan.

Dalam daftar tersebut, perdagangan AS defisit paling besar terhadap China sebesar USD 347 miliar diikuti berturut-turut Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Swiss, dan Taiwan.

Sementara itu, di bawah Indonesia atau nomor urut 16 adalah Kanada dengan surplus sebesar USD 11 miliar.***