SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Hafizoh dan Taufikurrahman, menanggapi tuduhan telah mencuekin massa, pimpinan mengaku saat itu sedang berlangsung rapat banmus yang tidak bisa dipending.

"Sebetulnya bukan tidak mau, hanya saja kami sedang rapat banmus, ini menyangkut kepentingan daerah," kata Ketua DPRD Meranti Hafizoh, didampingi wakil ketua DPRD Meranti Taufikurrahman, Jumat (21/2/2014).

Kata Hafizoh lagi, sebenarnya mereka mau menerima secara kolektif. Mereka semuanya yang ada unsur kelembagaan supaya pada saat penerimaan itu bisa langsung mengambil keputusan.

"Kita mau terima secara kolektif, agar bisa mengambil keputusan. Kita juga sudah minta mereka (massa, red) untuk menunggu sebentar," tambah Hafizoh.

Selain itu, Hafizoh juga mengatakan, sebelumnya diInformasikan bahwa massa yang mengatasnamakan putera-puteri Kepulauan Meranti ini akan melakukan aksi ke Kantor Bupati Kepulauan Meranti, baru dilanjutkan ke DPRD.

Ditambahkan Taufikurrahman, mereka berfikiran apa oleh-oleh yang didapatkan dari Kantor Bupati Meranti baru akan disinkronkan ke dewan.

Terkait tidak ingin menemui massa, Taufik juga melontarkan jawaban yang sama. Politisi Gerindra itu mengaku ini suatu kelembagaan, jadi harus diterima secara kolektif.

Namun kata Taufik lagi, secara pribadi menyambut baik kalau ada masyarakat yang menyampaikan aspirasi, hanya saja pada saat itu mereka memang harus menyelesaikan rapat banmus.

"Rapat ini sebagian kerja dewan, kita ingin menerima secara kolektif, kalau satu dua orang tidak ada unsur kelembagaannya, memang secara pribadi kita merasa bersalah, kita ada iktikad baik untuk menerima secara kolektif hanya saja mereka tidak sabar menunggu," ungkap Taufik.(zal)