RENGAT- Adanya pemberitaan di media masa yang beredar saat ini tentang dukungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Riau terhadap salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati termasuk di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dibantah pihak BEM Se-Riau.

"Tidak benar,hingga sejauh ini kami BEM se Riau tidak ada menentukan sikap terkait adanya dukungan kepada salah satu paslon termasuk di Inhu, namun yang dilakukan BEM se Riau adalah mensosialisasikan kontrak rakyat, bukan dukungan," ujar Yogie Irawan selaku penerima mandat dari Koordinator Pusat BEM se Riau untuk mensosialisasikan kontrak rakyat di Inhu melalui rilisnya, Senin (7/12/2015).

Disebutkan Yogie, kontrak rakyat ini merupakan sebuah perjanjian atau kesepakatan antara paslon dengan rakyat. Isi dari kontrak tersebut adalah tentang kesejahteraan rakyat jika ppaslon tersebut terpilih sebagai kepala daerah.

Mensejahterakan rakyat yang dimaksud yaitu, pendidikan dan kesehatan gratis bagi keluarga kurang mampu, pemerataan pembangunan, penguatan ekonomi kerakyatan, tidak KKN, nasionalis, pengelolaan aset dan lain sebagainya. Dan kontrak tersebut dibuat dan ditandatangani paslon diatas materai 6.000, jelas Yogi.

Dan jika isi kontrak rakyat tersebut tidak dijalankan, sambung Yogie, maka pasangan calon yang terpilih akan dikenakan sanksi sosial, moral serta bersedia mundur dari jabatannya dan bersedia dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku di negara ini.

"Cuma itu tujuan dari kontrak rakyat yang dibuat BEM se Riau, bukan pernyataan dukungan bagi paslon yang berani menandatangani kontrak tersebut. Jika ada yang menyatakan itu merupakan sebuah bentuk dukungan, itu sebuah penyataan yang keliru dan salah paham," sebutnya tegas yang mengaku selaku penerima mandan dan bukan ketua BEM UIR.

Dalam pada itu, Ali Akbar Siregar selaku koordinator Issu BEM se Riau dan Presiden Mahasiswa UNILAK menyebutkan bahwa, BEM se Riau bersifat netral dan tidak memihak.

"Kami BEM se Riau murni menjalankan program kerja kami dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian, kami berharap kepada media untuk tetap membantu kami dalam menjalankan program kami kedepannya. Hal ini juga sebagai upaya agar kami tidak lagi ter isukan dengan hal yang tidak-tidak," singkatnya.

Dalam pada itu, Pirka Maulana selaku Koordinator pusat BEM se Riau, secara Ttgas menyatakan bahwa pihaknya tidak benar sudah mendukung salah satu paslon, kontrak rakyat yang mereka buat adalah untuk semua pasangan calon kepala daerah dan tidak ada paksaan untuk menandatangani kontrak tersebut.

"Bagi paslon yang belum menandatangi kontrak rakyat diajukan, kami tetap akan menunggu untuk kepastiannya. Karena dalam kontrak tersebut tidak ada paksaan, dalam program ini kami bersama rakyat, dari rakyat untuk rakyat," pungkasnya.

Selanjutnya, pihaknyamenghimbau kepada masyarakat untuk menjatuhkan hak pilihnya pada pemilihan 9 Desember 2015 nanti terhadap pemimpin yang mau berkomitmen, bukan yang hanya menyebar janji saja. Salah satu komitmennya tersebut adalah menandatangani kontrak rakyat BEM se Riau yang bersikap independen dan idealisme.***