SELATPANJANG - Darwin Susandy SHum menilai bakal ada sekitar 20 ribu hingga 25 ribu wisatawan datang ke Selatpanjang saat Imlek. Diharapkan semua pihak menjaga bisa keamanan dan menciptakan kenyamanan.

Demikian disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti yang juga tokoh masyarakat Tionghoa itu ketika ditemui di Selatpanjang, Jumat (9/2/2018).

"Akan ada sekitar 20 ribu hingga 25 ribu wisatawan ke Meranti saat Imlek," ujar Darwin kepada wartawan.

Hal itu, tambahnya, dilihat dari antusias wisatawan pada tahun-tahun sebelumnya. Perang air yang menjadi daya tarik saat Imlek di Kepulauan Meranti ditunggu banyak warga. Tak hanya wisatawan dalam negeri, bahkan dari manca negara pun datang ke Selatpanjang.

"Perantau itu akan pulang ke Selatpanjang. Mari kita ciptakan Imlek yang nyaman dan berkesan setiap tahunnya," ajak Darwin.

Darwin pun berharap semua pihak mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan kepada tamu yang datang ke Selatpanjang. Mulai dari tidak mempersulit turis masuk ke Selatpanjang, dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya saat perang air berlangsung.

"Perang air ini sudah menjadi icon Kepulauan Meranti dan milik bersama. Bukan hanya orang Tionghoa, mari sama-sama menjaga keamanan," ujar Darwin.

Menyambut Imlek yang jatuh pada pertengahan Februari 2018, Darwin mengaku telah digelarnya rapat. Melibatkan perwakilan masyarakat Tionghoa, Dinas Pariwisata, dan Asisten I. Rapat itu membahas waktu efektif untuk perang air, air yang digunakan, dan jalur yang akan dilewati peserta perang air.

"Tidak dibenarkan menggunakan air kortor, air laut, air dingin. Juga jangan menggunakan wadah gelas plastik atau kompressor saat perang air," kata Politisi PAN DPRD Kepulauan Meranti tersebut. ***