PADANG - Pelepasan atlet Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (25/10) malam di aula kantor gubernur diwarnai insiden memalukan. Dalam acara itu terjadi kericuhan antara pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar.

Dikutip dari Gatra.com, dalam kericuhan itu sempat terjadi adu jotos antara dua pejabat, yakni Wakil Ketua KONI Sumbar, Fazril Ale dengan Kepala Bidang Olahraga Dispora Sumbar, Rasydi Sumetri.

Insiden itu terjadi di depan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit seusai sesi foto bersama dengan 169 atlet yang akan berlaga di Porwil X di Bengkulu pekan depan.

Diketahui kedua petinggi olahraga di Sumbar itu sama-sama mantan atlet. Fazril Ale berlatar belakang petinju, sedangkan Rasydi Sumetri membidangi pencak silat. Dari pantauan Gatra.com di lokasi kejadian, cekcok kedua oknum olahraga itu sempat mengundang perhatian ratusan atlet dan undangan lainnya.

Kejadian bermula dari obrol-obrol terkait dana hibah. Pihak KONI Sumbar menilai pencairannya diperlambat oleh Rasydi Sumetri selaku tim verifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) KONI. Sebaliknya, Kabid Olahraga Sumbar itu menyampaikan, ia tidak pernah memperlambat proses pencairan dana tersebut.

“Pak Wagub, saya tidak pernah menghalang-halangi dana KONI Sumbar. Semuanya saya lakukan sudah sesuai prosedur,” kata Rasydi kepada Nasrul Abit usai sesi foto bersama.

Merasa tidak terima dengan jawaban dan pembelaan diri mantan atlet pencak silat itu, Fazril langsung mendaratkan pukulan ke daerah wajah Rasydi yang saat itu menggunakan setelan jas warna hitam. Perkelahian sempat terjadi, namun cepat dilerai tamu undangan yang berdekatan dengan kedua mantan atlet Sumbar itu.

Akibat kejadian tersebut, Kabid Olahraga Sumbar yang juga mantan atlet pencak silat itu sempat mengusap hidungnya dengan tisu, karena berdarah kena pukulan tangan Fazril.

“Hidung saya berdarah, saya akan laporkan ke polisi,” kata Rasydi dengan suara penuh emosi.

Fazril juga menyampaikan kepada Wakil Gubernur Sumbar agar Rasydi diberi sanksi atau dipecat. Dengan nada tinggi ia menantang Kabid Olahraga Sumbar tersebut.

“Jangan cengengesan, kalau belum puas, kita tuntaskan sekarang. Lihat itu Pak Wagub, tidak pantas dia menjadi pejabat, pecat saja,” kata Fazril dengan logat bahasa Minang.

Atas peristiwa itu, Wagub Nasrul Abit berupaya mendinginkan situasi agar kedua belah pihak tidak saling dendam. Ia mengatakan, dengan mempermasalahkan dana hibah di depan umum akan tidak baik dan berpotensi melemahkan mental para atlet yang akan berlaga di Porwil X.

“Saya minta masalah ini sudah selesai, jangan diperpanjang lagi. Kan tadi sudah disampaikan, dana itu hari Senin kita bahas dan selesaikan bersama,” tegas Nasrul sambil merangkul keduanya untuk bersalaman. (gtr)