TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Siak siap meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan jamban atau WC (water closed) di pemukiman, pesantren, sekolah dan sarana umum lainnya.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Siak, Huzni Merza usai mengikuti City Sanitation Summit (CSS) XX di Hall Nusantara IC8E BSD Kabupaten Tangerang, Banten, 6-8 September 2022.

GoRiau

''Ini penting untuk menciptakan lingkungan sehat berkelanjutan dan berkualitas berkualitas,'' ujar Husni Merza.

Dikatakan, tantangan daerah dalam ketersedian infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat menjadi perhatian khususnya ketersediaan, perawatan, pengolahan dan pembangunan karena lingkungan bersih dan asri menjauhkan dari segala penyakit dan kesehatan masyarakat terjaga.

GoRiau

City Sanitation Summit (CSS) XX mengangkat tema 'Sanitasi Aman, Investasi Masa Depan' dan Seminar Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi).

.Pemerintah Daerah Kabupaten Siak ikut berkomitmen terhadap program percepatan 100℅ Sanitasi Layak dan Aman, yang ditaja bersama Akkopsi, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian PMK, Kemendagri dan Bappenas, karena berkaitan erat terhadap kesehatan masyarakat dan menekan angka stunting, menjadi komitmen bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota peduli tersedianya infrastruktur yang memadai.

"Kita akan berupaya mencari formula dan terobosan untuk berkolaborasi bersama OPD terkait sebagai program kerja. Program CSS ini akan saya laporkan kepada Bupati Siak Alfedri, dan kita siap laksanakan dan terapkan di daerah Kabupaten Siak agar memiliki fasilitas-fasilitas sanitasi yang layak dan aman, tentu didukung oleh alokasi anggaran pembangunan infrastruktur sanitasi di sekolah, pesantren, pemukiman masyarakat kota dan kampung-kampung,'' ungkap Husni Merza.

Prioritas dalam pengembangan danitasi ini untuk menekan angka stunting di Indonesia, maka pemerintah daerah sangat tanggap dalam hal ketersediaan sanitasi layak dan berkualitas baik, dalam kata lain apabila sanitasi tidak layak dan berkualitas maka akan memicu stunting di tengah masyarakat dan gangguan kesehatan. ***