PALANGKARAYA - Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kerap merugikan semua pihak tidak terkecuali wartawan. Mereka sering menjadi salah tangkap hingga berujung pada aksi pemukulan saat menjalankan tugasnya.

Menyikapi hal itu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo membuat rompi pengenal khusus untuk wartawan. Rompi tersebut diberi warna oranye dengan tulisan ‘Pers’.

"Ini sebagai identitas rekan media di lapangan saat meliput kegiatan menyampaikan pendapat. Semoga dengan adanya rompi ini rekan media dapat dikenal dan terlindungi," kata Dedi lewat keterangannya, Senin (12/10).

Dedi menuturkan, kondisi di lapangan saat unjuk rasa ricuh memang kerap membuat situasi tidak terprediksi. Untuk itu, sebagai langkah antisipasi rompi tersebut untuk menghindari insiden salah tangkap hingga penganiayaan.

"Semoga dengan adanya rompi ini tidak ada lagi kesalahpahaman antara aparat yang tugas mengamankan kegiatan menyampaikan pendapat dengan para rekan media," ujar Dedi.

Lebih lanjut, mantan Karopenmas Divisi Humas Polri tersebut mengungkapkan, pemberian warna oranye pada rompi untuk memudahkan petugas mengenal identitas wartawan. Petugas pun diminta dapat menahan diri.

"Ini warna oranye sangat mencolok dan mudah dikenali. Jadi tidak ada lagi alasan aparat tak mengenali rekan media yang sedang bertugas meliput," tandasnya.***