PEKANBARU - Selain untuk evaluasi dan seleksi atlet, uji tanding dengan atlet taekwondo PPLP Sumbar dan PPLP Kepri di GOR Srikandi, Kota Pekanbaru, Riau juga bertujuan untuk melatih atlet Riau dalam trik mencari poin menggunakan alat Protector and Scoring System (PSS).

"Saat ini sistem pertandingan sudah menggunakan alat PSS untuk menghitung hit (poin). Jadi, cara hitung poin dengan manual sudah tidak digunakan lagi," kata pelatih taekwondo PPLP Riau, Devri Ernandi.

"Sedangkan atlet taekwondo kita belum terbiasa menggunakan alat ini, termasuk cara untuk menyerang lawan tepat pada titik sensor. Jika berhasil menyerang lawan tapi tidak kena sensor, percuma saja, poin tidak akan dapat," paparnya.

Untuk melatih dan menguji coba atlet mencari poin dengan alat PSS ini, Devri melanjutkan, saat uji tanding ini taekwondo PPLP Riau meminjam alat dari PPLP Sumbar. "Sebab, untuk di Sumatera, hanya PPLP Sumbar yang memiliki alat PSS ini," imbuhnya.

Terkait dengan dibutuhkannya prasarana dalam menunjang peningkatan kualitas dan prestasi atlet ini, Devri pun berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau bisa menyediakan alat PSS tersebut.

"Meski soal kemampuan atlet, Riau peringkat nomor lima di Indonesia. Namun untuk penggunaan alat ini masih perlu dilatih lagi, atlet kita masih belum bisa mengetahui secara pasti titik sensor yang ada pada body protector," terangnya.

Masih kata Devri, jika taekwondo PPLP Riau sudah memiliki alat PSS ini. Pihaknya optimis atlet taekwondo PPLP Riau mampu menghadapi setiap kejuaraan dengan lebih maksimal dan memberikan hasil terbaik bagi Riau.

"Kendala kita hanya pada alat PSS ini saja. Jika alat ini sudah ada, kita optimis atlet taekwondo PPLP Riau mampu memberikan prestasi yang lebih baik lagi, meski saat ini sudah menjadi nomor lima se-Indonesia," tukasnya. ***