SIAK SRI INDRAPURA - Badan usaha milik kampung (Bumkam) di Kabupaten Siak terus tumbuh hingga jumlahnya mencapai seratusan lebih. Keberadaan mereka ini di desa-desa akan sangat membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mulai dari tingkat kampung.

Saat membuka Pelatihan Penyusunan dan Pengembangan Rencana Strategis Bumkam,  Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Siak Ir Hj Robiati menyebutkan Direktur atau Direktris Bumkam harus bersungguh-sungguh mengembangkan BumKam ini sesuai dengan peraturan-peraruran yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. 

"Kalau bisa, tolong gali potensi ekonomi desa dan jangan hanya simpan pinjam saja, unit -unitnya itu tolong dikembangkan lagi, apa yang menjadi potensi unggulan di desa bapak tolong dikoordinir dengan baik. Sehingga nanti apa yang menjadi tujuan dari Bumkam ini untuk meningkatkan PAD desa bisa berjalan, dan kemudian sinergikan antara lembaga-lembaga ekonomi lain yang ada di kampung supaya ini berkembang," kata Robiati di Kantor Bupati Siak, Kamis (25/7/2019).

Menurut Perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Prof Dr Ria Neli Sari, Bumkam merupakan salah satu hal yang perlu didukung perkembangannya, dan ini merupakan salah satu nawa cita dari persiden RI. Prinsipnya bagaimana desa bisa mampu, berkembang dan menggerakkan ekonominya sendiri.

"Kami ingin berbagi cerita bagaimana caranya kita bisa meningkatkan peran bumkam di masyarakat. Saat ini Bumkam di Siak sudah mulai bagus, Siak salah satu kabupaten yang pertama sekali seluruh desanya memiliki Bumkam. Awal-awal berdiri Bumkam tidak semua kabupaten yang membuka Bumkam. Jadi saya pikir pemerintah kabupaten Siak sudah cukup baik dan maju kedepan memajukan desa melalui Bumkam," ujarnya.

Sebanyak 131 orang Direktur/Direktris Badan Usaha Milik Kampung (BUM-Kampung) se Kabupaten Siak mengikuti pelatihan tersebut. Bumkam yang sebelumnya dikenal dengan Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED- SP) ini sudah disuport oleh Pemprov Riau dan Pemkab Siak senilai Rp 61.5 miliar.

"Dari 131 kampung dan kelurahan sudah terbentuk. Sumber dana dari Provinsi ketika itu Rp 17,5 Miliar dan dari Pemkab Siak Rp 44 Milar, total keseluruhan Rp 61.5 Miliar, dana inilah yang dikembangkan sejak tahun 2005. Saat ini dana ini sudah berkembang menjadi Rp.519.136.937.170, perkembangan ini luar biasa selama 13 tahun dengan rata-rata perkembangan pertahun 80,2 persen," kata  Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Siak Yurnalis. 

Perkembangan BumKam ini luar biasa, lanjut Yurnalis, untuk diketahui bersama Bumkam Kabupaten Siak memberikan kontribusi  pendapatan asli kampung nomor 2 di Provinsi Riau. Namun jangan berpuas diri, karena Siak masih kalah dengan Rokan Hulu. "Maka dari itu ditunggu tangan-tangan dingin untuk menumbuhkembangkan Bumkam ini," katanya. ***