BENGKALIS, GORIAU.COM – DPRD Bengkalis mengkritisi kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bengkalis. Pasalnya, banyak program yang tak bisa terealisasi dengan baik, dan itu menunjukkan bahwa perencanaan yang dibuat oleh Bappeda Bengkali tidak matang. Dan program yang tak terealisasi lebih banyak terjadi di proyek-proyek fisik yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Penilaian ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Bengkalis yang membidangi pembangunan Suhendri Asnan, kepada wartawan, Kamis (20/9). Seharusnya eksekutif selektif dan terukur dalam membuat perencanaan proyek setiap tahunnya.

Dan untuk tahun 2012, akhir September ini, realisasi proyek masih sangat minim, termasuk realisasi APBD yang masih dibawah 30 persen. ''Akibat tidak terukurnya schedulle proyek mulai dari perencanaan sampai dengan proses lelang dan pengerjaan di lapangan diprediksi tahun 2012 ini bakal banyak proyek fisik yang bermasalah. Perencanaan proyek tidak realistis, semua amburadul tidak tepat sasaran dan proses lelang banyak bermasalah,'' tegas Fraksi PDI Perjuangan ini.

Disisi lain peran seluruh stakeholder di Bengkalis masih lemah, seperti Bappeda, SKPD terkait termasuk ULP sebagai sarana pelelangan umum proyek yang dimulai tahun 2012 ini. Ia juga meminta agar perencanaan proyek untuk tahun 2013 mendatang harus segera dilakukan pelelangan tahun 2012, dimana anggarannya bisa dimasukan ke APBD Perubahan.

Akibat perencanaan serta schedulle proyek yang tidak matang tersebut, tambahnya, sangat besar sekali. Mulai dari penyerapan APBD, banyaknya proyek bermasalah diakhir tahun anggaran serta kualitas pekerjaan yang asal-asalan.Hal ini mengingat keterlambatan proses lelang.

''Harapan kita jangan sampai ada lagi lelang untuk perencanaan dan kegiatan fisik dilakukan pada tahun yang sama. Sebab proses lelang perencanaan sampai lelang fisik dan pekerjaan di lapangan membutuhkan waktu lama. Kondisi tersebut diperburuk lagi dengan lambatnya pelaksanaan tender proyek di ULP,'' jelasnya.(jfk)