JAKARTA - - Mie instan memang lezat, sehingga tidak mengherankan bila orang, terutama anak-anak, sangat menyukainya. Namun perlu diketahui, di balik kelezatannya, terdapat bahaya yang mengancam kesehatan tubuh.

Dikutip dari detikcom yang melansir Life Hack, (15/9), dampak buruk mengonsumsi mie instan ditunjukkan oleh seorang dokter yang secara khusus meneliti proses bagaimana mie instan dicerna di dalam perut manusia. Mie instan ternyata cenderung membutuhkan waktu lama untuk diproses. Organ tubuh dipaksa bekerja lebih keras saat mie instan masuk ke dalam perut.

Dr Braden Kuo, seorang neurogastoentrologi dari Massachusetts General Hospital, meneliti hal ini dengan cara memasukkan kamera berukuran kecil ke dalam perut orang yang baru saja menyantap mie instan. Ia lantas membandingkan dengan orang yang makan mie segar buatan sendiri.

''Hal yang paling mengejutkan tentang percobaan kami ini ketika melihat pada interval waktu. Katakanlah dalam satu atau dua jam, kami melihat mie instan yang diproses di dalam perut tidak terlalu rusak (hancur) dibandingkan mie buatan sendiri,'' kata Dr Kuo.

Melalui rekaman kamera yang dimasukkan melalui saluran pencernaan terlihat setelah dua jam, mie segar hampir sepenuhnya tercerna dan organ dalam perut memecah mie sebagaimana mestinya. Kemudian dibandingkan dengan mie instan yang walaupun sudah dicerna selama dua jam, tetapi bentuknya masih utuh seperti semula.

Menggunakan kamera mikro berukuran sebesar vitamin, Dr Kuo merekam aktivitas perut selama 32 jam. Selama rentang waktu tersebut, tim peneliti memerhatikan aktivitas organ perut yang bekerja keras menghancurkan mie instan.

''Apa yang kami lihat di sini adalah organ perut bolak-balik mencoba menggiling mie instan,'' jelas Dr Kuo.

Penelitian ini membuktikan secara nyata kalau mie instan memang lebih sulit dicerna. Organ dalam perut juga seolah dipaksa terus menerus menghancurkan tekstur mie instan agar bisa masuk ke tahap metabolisme selanjutnya.

Dr Kuo beranggapan, bahan yang membuat mie instan sulit dicerna adalah pengawet tertiary-butylhydroquinone (TBHQ). TBHQ adalah aditif yang biasa digunakan dalam makanan olahan murah, seperti mie instan dan popcorn instan.

FDA mengatakan bahwa TBHQ tidak boleh melebihi 0,02 persen dari kandungan minyak dan lemak makanan. Sejumlah kecil TBHQ mungkin tidak akan membunuh Anda tetapi berpotensi dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan seperti melemahnya organ tubuh dan timbulnya kanker serta tumor.

Sayangnya, penelitian Dr Kuo masih terlalu minim data. Butuh banyak serangkaian tes lainnya yang perlu diuji demi mendapatkan data yang valid.

Tetapi sebagai langkah antisipasi, sebaiknya kurangi mengonsumsi makanan olahan, terutama makanan instan, agar organ tubuh tetap sehat dan berfungsi normal sebagaimana mestinya.***