SIAK - Kemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pilkada 9 Desember nanti akan terwujud jika menerapkan kompetisi yang sehat. Dengan maksud tidak menggunakan cara-cara buruk, seperti menyebarkan berita bohong, fitnah hingga ujaran kebencian hanya sekadar mendapatkan simpati pemilih.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Syamsuar selaku Ketua DPD Partai Golkar Riau saat berdialog dengan masyarakat Buantan II, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (24/11/2020) pada kegiatan Kampanye dialogis Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak nomor urut 3, Said Arif Fadilah - Sujarwo.

Syamsuar mengaku heran dengan sebagian masyarakat Siak yang menghujatnya melalui media sosial serta media cyber karena turun ke Siak memberikan dukungan kepada paslon bupati dan wakil Bupati nomor urut 3.

Syamsuar juga bertanya salahnya dimana. Sebab selaku ketua DPD Partai Golkar Riau, tentunya ia harus memberikan dukungan penuh kepada Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Golkar.

"Saya sebenarnya heran di Siak ini, kenapa Arif - Sujarwo yang maju Pilkada, tapi saya yang dibantai. Saya yang dihujat, saya yang dipersalahkan. Padahal dulu dulu tidak begitu, itulah Syamsuar si Intan Payung," kata Syamsuar.

Selanjutnya, Syamsuar juga menceritakan sejarahnya yang masih ada garis keturunan Siak. Sebab kakeknya merupakan salah satu penasehat Sultan Siak yang bernama Datuk Tanah Datar. Dan eyangnya atau moyangnya bernama Datuk Kampar juga masih penasehat Sultan Siak, sehingga tidak dapat dipungkiri, dalam diri Syamsuar itu mengalir darah Siak.

"Jadi memang saya lahir di Jumrah, Kabupaten Rokan Hilir, tetapi kakek saya berasal dari Siak. Orang tua - tua di Siak ini tahu sejarah itu. Penasehat Sultan Siak itu ada 4 datuk, datuk Kampar, Datuk Tanah Datar, Datuk Lima Puluh dan Datuk Pesisir. Jadi saya punya darah Siak,Ayah saya itu anak dari Datuk Tanah Datar. Sedangkan Datuk Kampar itu, moyang saya," kata Syamsuar di kediaman Robi Cahyadi itu.

Mantan Bupati Siak yang kini menjabat sebagai Gubernur Riau itu mengaku sudah 4 kali mengikuti Pilkada, mulai di Kabupaten dan Provinsi. Dalam setiap proses Pilkada hingga hari pencoblosan, tidak pernah ada saling buruk memburukkan dengan calon Bupati atau calon gubernur lainnya. 

"Ingat, Allah itu tidak tidur. Jika kita berusaha dan ikhtiar, InsyaAllah dimudahkan jalannya. Jika Allah sudah katakan Kun Fayakun, maka jadilah ia. Banyak orang yang tidak menyangka saya menang di Pilgubri. Ini takdir Allah karena usaha dan ikhtiar yang kami lakukan," kata Syamsuar.

Syamsuar juga menegaskan kepada seluruh masyarakat yang datang, saat ini memilih pemimpin itu perlu orang yang tahu dengan kondisi daerah. Apalagi Siak ini punya potensi besar dari alam, wisata dan budayanya.

"Ini masih bisa dikembangkan di masa yang akan datang," kata Syamsuar yang sukses  mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Siak, hingga ia sering mendapat undangan sebagai pembicara terkait usaha ekonomi kreatif ini.

Dikatakan Syamsuar, saat dirinya meninggalkan Siak sudah 100 persen listrik masuk desa, jalan ke kampung-kampung sudah mulai diaspal meski belum menyeluruh. Jalan yang bagus ini jelas akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

"Kondisi sekarang dan yang akan datang beda. Periode pertama saya Bupati Siak, APBD sampai Rp3 triliun, periode kedua Rp2 triliun lebih. Tergantung pada bagi hasil Migas. Dari sektor pariwisata ini PAD bisa kita genjot naiknya, terima setiap orang yang datang dan ingin berinvestasi," ujar Syamsuar.

Syamsuar juga yakin, di kepemimpinan Arif Fadilah dan Sujarwo nanti, Siak akan semakin maju dan lebih baik. Untuk itu, Syamsuar mengajak masyarakat Siak untuk mencoblos nomor 3 saat Pilkada tanggal 6 Desember nanti. 

Kemudian, Ketua DPD Partai Golkar Riau Drs H Syamsuar MSi juga menyampaikan dirinya bisa hadir dalam kesempatan itu setelah izin cutinya sebagai Gubernur Riau atau pejabat negara ditandatangani Menteri Dalam Negeri.

"Ini saya jelaskan lebih awal supaya masyarakat paham. Karena jika tidak dijelaskan masyarakat akan berfikir, ini hari kerja tapi kok Gubernur Riau Kampanyekan calon Bupati. Bukan hanya di Riau saja, Gubernur dan wakil gubernur daerah lainnya juga banyak yang mengajukan cuti untuk kampanye seperti ini," kata Syamsuar.

Kepada Arif dan Sujarwo, Syamsuar kembali menegaskan, menjadi calon pemimpin itu harus tegas. Kombinasi ASN (Arif Fadilah)dan Wakil Rakyat (Sujarwo) ini sudah PAS untuk menggantikan jabatan Bupati Siak yang lama dengan yang baru. 

"Makanya nanti, masyarakat ramai-ramai datang ke TPS dan ajak warga lainnya untuk mencoblos Cabup nomor 3 Arif Fadilah. Sebab saya yakin program mereka untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Siak serta pembangunan di Siak akan mereka realisasikan jika diberikan amanah memimpin Siak," sebut Syamsuar lagi .