JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan status Jakarta tanggap darurat bencana pandemi virus corona selama dua pekan.

Dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun Facebook Pemprov DKI, Jumat (20/3/2020), Anies menjelaskan, pihaknya menetapkan status Jakarta tanggap darurat setelah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat nasional.

''Pada hari ini kita menetapkan Jakarta sebagai tanggap darurat bencana wabah Covid-19,'' ujar Anies, seperti dikutip dari Kompas.com.

Status Jakarta sebagai tanggap darurat bencana Covid-19 ditetapkan selama 14 hari ke depan, namun kata Anies, bisa saja diperpanjang sesuai dengan kondisi ke depan.

Sambung Anies, Jakarta ditetapkan tanggap darurat bencana Covid-19 karena melonjaknya kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.

''Hari ini situasi yang dihadapi di Jakarta sangat berbeda dengan dua pekan lalu ataupun pekan lalu. Jumlah yang wafat tadi disampaikan cukup banyak dan kita semua berduka. Kemudian, jumlah kasus itu tadi disampaikan angkanya cukup tinggi,'' kata Anies.

Dengan ditetapkannya Jakarta status tanggap darurat bencana Covid-19, Anies meminta warga disiplin menjaga jarak atau menerapkan social distancing.

Berdasarkan data milik pemerintah pusat, provinsi dengan kasus pasien positif Covid-19 terbanyak adalah DKI Jakarta.

Hingga Jumat, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai mencapai 215 orang.

Angka pasien Covid-19 yang meninggal di DKI Jakarta juga menjadi yang tertinggi, yakni sebanyak 18 orang.

Data terakhir yang disampaikan pemerintah, Jumat, secara nasional ada 369 pasien positif Covid-19. Sebanyak 32 orang di antaranya meninggal dan 17 orang sembuh. ***