PEKANBARU, GORIAU.COM - Akibat minimnya hujan yang turun dalam beberapa bulan ini, warga di sejumlah desa di Kabupaten Kampar, Riau, kini terancam mendapatkan persediaan air. Sejumlah sumur warga mulai kekurangan air, sehingga menyulitkan untuk mandi, memasak dan kebutuhan lainnya.

Seperti diakui oleh Mulyadi (39), warga desa Indrapura, Kecamatan Rumbio Jaya, sumur di rumahnya saat ini sudah tak lagi ada airnya. Untuk mandi mereka bersama warga lain terpaksa harus ke Kuari, danau bekas galian C, yang masih ada airnya.

"Sulit sekali, untuk ambil air untuk sholat saja payah. Air hanya sedikit yang keluar, sehingga kami tak bisa mandi di rumah," kata Mulyadi.

Hal yang sama juga diakui Sarah (64), warga Desa Kampung Pulau, Kecamatan Tambang. Air sumur bor di rumahnya sering tekor dan tak mau lagi disedot oleh mesin. Beruntung rumahnya berada tidak jauh dari aliran sungai Kampar. "Kami juga sudah biasa mandi di sungai, tapi untuk minum sulit juga harus membeli air galon. Sumur sudah tak mau naik lagi airnya," sampai Sarah.

Dalam beberapa bulan ini di Riau umumnya sangat minim hujan. Ada beberapa kali hujan atas rekayasa hujan buatan untuk memadamkan api kebakaran lahan dan hutan. "Kapanlah hujan, gawat betul sekrang nih, mana penuh asap di mana-mana," ujar Sarah mengeluh.(rul)