JAKARTA - Pengumuman pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pekan ini memberikan angin segar bagi para pengembang proyek properti. Salah satunya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Kebetulan, APLN merintis pengembangan kawasan Borneo Bay City di kota Balikpapan sejak 2013 silam. Lokasinya tidak jauh dari ibu kota baru Indonesia.

“Ini berkah buat kami. Rencana pemindahan ibukota ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara yang relatif berdekatan dengan lokasi Borneo Bay City ternyata makin meningkatkan minat masyarakat terhadap properti kami di sini,” ujar Direktur PT Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya melalui keterangan tertulis, Jumat (20/8).

Menurut Agung, pengembangan Borneo Bay City sama sekali tidak ada hubungannya dengan rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke salah satu wilayah Kalimantan.

“Proyek properti ini sudah kami kembangkan sejak 2013 karena sejak dulu kami telah melihat potensi perkembangan kota Balikpapan yang prospektif ke depan,” ujar Agung.

Agung menambahkan, rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan tidak hanya memberikan dampak positif bagi para pelaku di sektor properti saja.

“Multiplier effect dari rencana strategis pemerintah ini akan berdampak positif kepada banyak hal. Terutama untuk mempercepat pembangunan di kawasan timur Indonesia,” jelas Agung lagi.

Sebelum santer terdengar wacana perpindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan, kota Balikpapan sudah menjadi salah satu wilayah yang berkembang. APLN telah melihat kota Balikpapan sangat prospektif untuk pengembangan usaha properti di Wilayah Indonesia Timur.

Dari perspektif ini, akhirnya APLN pada tahun 2013 mengembangkan Borneo Bay City di kota Balikpapan. Dibangun di atas lahan seluas 5 hektar, Borneo Bay City dikembangkan dengan konsep sebagai Superblok. Konsep ini adalah pendekatan terkini dalam pengembangan kawasan hunian terpadu yang di dalamnya akan terdapat high-rise building untuk perkantoran dan apartemen, mal, dan pusat pertokoan untuk kegiatan niaga dan wisata belanja, serta tempat-tempat yang menarik sebagai destinasi wisata.

Sebelumnya diberitakan, APLN ini langsung meluncurkan iklan yang menawarkan hunian vertikal atau apartemen mewah yang dijual mulai Rp 700 juta per unit. Informasi soal promosi proyek properti ini viral sehari setelah Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota baru Indonesia berada di Kalimantan Timur.***